Octagon 2 - 41 : Situasi Ganjil

522 51 36
                                    

Peluncuran album kedua dalam dua hari lagi.

Seharusnya mereka benar-benar latihan dengan giat, untuk showcase di hari yang sama, namun keadaan membuat berbeda. Bahkan Juyeon dan Younghoon, yang kemarin tak ada di tempat saat semuanya terjadi, benar-benar tak tahu mengapa Hongjoong bisa jatuh sejatuh ini.

Pastinya, mereka hanya berada di ruang latihan The Overload, berlatih berempat, sejak pukul empat sore sampai pukul delapan malam sekarang. Sang ketua merangkap vokalis, sama sekali tak ikut berlatih walau sudah didatangi sekalipun. Hanya diam di kamar, yang mana kamar tersebut pun bukan miliknya, melainkan milik Mingi bersama Yunho.

Mingi saat itu melihat ke arah Juyeon dan Younghoon, yang benar-benar membutuhkan jawaban. Karenanya, di posisinya yang tahu apa yang terjadi, baik di agensi maupun di rumah, Mingi berusaha menjawab semampunya.

"Kalian tau sendiri, di agensi kemarin, Dion berusaha provoke Hongjoong. Entah apa maunya." Mingi menarik napas pelan, sebelum melanjutkan. "Dan kayaknya ada sesuatu yang terjadi antara Hongjoong dan Seonghwa. Gue yakin itu parah, karena Hongjoong gak pernah kayak gini sebelumnya."

"Profesional itu per—"

Kalimat dari Younghoon justru dihentikan oleh Juyeon yang langsung menepuk dadanya dengan punggung tangan. "Hush! Dia ngelewatin bany—"

Dibalas seperti itu membuat Younghoon tak terima, langsung membalas. "Memang dia doang yang ngelewatin banyak?"

Mingi melirik ke arah Yunho sekilas, yang memilih untuk bersandar diam pada dinding, bersama gitarnya.

"Kenapa kita harus ngertiin terus masalahnya Hongjoong sama Seonghwa, sih?" balas Younghoon kembali.

"Marah lo kedengerannya personal banget." Juyeon memilih memutar matanya.

Younghoon tertawa kecil karenanya. "Ini lo belain dia karena udah akur atau gimana? Lo gak nganggap gue juga terluka di sini?"

"Come on." Juyeon membalas dengan jengkel, untuk mendekat pada Younghoon bersama dengan gitar bassnya. "Lo mau bandingin masalah cintanya lo sama Seonghwa, dengan masalah kami di sini?"

Kalimat dari Juyeon membuat Younghoon agak menggerenyit, sembari mendecih. "Kami? Lingkaran dalam? Jadi gara-gara gue bukan anggota, gue gak boleh ngerasa stress juga, tapi coba profesional?"

Mingi berusaha menengahi sebelum semua berubah buruk. "Woy, gak ribut. Kita gak boleh ribut."

"Masa iya kita harus terus ngertiin Hongjoong?" tanya Younghoon tak terima. "Gue juga stress waktu awal harus lepasin Seonghwa, cuma buat liat dia disakitin, terus menerus sama si Hongjoong. Tapi gue bertahan kok. Bahkan gue ada di band yang sama, dipimpin sama orang yang ngelakuin ini ke orang yang gue sayang."

"Younghoon, cut it." Tiba-tiba saja Yunho ikut bersuara. "Gak akan ada habisnya lo ngomongin tentang Seonghwa, saat lo gak bisa. Udah biarin aja mereka."

"Wah..." Younghoon menatap tak percaya. "Topik di sini bukan gue pengen Seonghwanya, tapi gue pengen dia bisa profesi--"

"Gue di sini, kok." 

Suara dari arah pintu yang terbuka itu membuat perhatian keempatnya teralih. Dilihatnya bagaimana Hongjoong masuk ke dalam, dengan tatapan seperti mati namun hidup. Masuk ke dalam dan langsung berjalan menuju stand mic miliknya, untuk meraih mic yang ada.

Jika Mingi lihat, pakaiannya belum berganti, tetapi rambutnya basah.

"Sorry karena terlambat." Hongjoong menyeka hidungnya sendiri, lalu mengangguk sembari meremas badan mic, menunggu dalam heningnya tak ada yang membalas. "Ayo? Showcase kita nampilin empat dari delapan lagu. Langsung ke lagu utama, atau mau tiga lain side dulu?"

✔️ OCTAGON 2: SEX, PARTY AND ROCK 'N ROLL (ATEEZ BXB SMUT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang