Octagon 2 - 15 : Pesan Langsung, Pesan Tersirat

495 51 33
                                    

Tanggal 20 Januari, tepatnya Jumat sore.

Hari itu adalah perjalanan mereka untuk menuju kota asal Hongjoong, untuk melakukan sebuah pertunjukan bersama dengan band dan penyanyi lainnya di esok hari. Dengan jarak yang hanya perlu melewati sekitar enam kota, mereka melaluinya dengan sebuah mobil.

Tentunya bukan mobil pribadi. Ada sebuah bus eksklusif, untuk seluruh anggota berada di sana, pun juga dengan sang manajer. Ada juga bus lain untuk para staf. Juga ada mobil box yang membawa peralatan mereka. Sedangkan Stella, yang mengejutkannya ikut, pergi dengan mobil dan supir pribadinya.

Namun dari belakang, tentu saha ada pihak lainnya yang ikut. Kebetulan adalah Yeosang yang menyetir mobilnya sendiri, bersama Jongho, Nagyung dan juga Seonghwa. Bagaimana pun juga, kota yang dituju adalah tempat kelahiran dan tumbuh tiga dari mereka. Sehingga memang Yeosang yang menawarkan diri, berhubung dia memang kosong dan ingin setidaknya mencari angin segar.

Walau bagaimana cara mencarinya disaat yang membuat rumit pun ikut bersamanya.

Setidaknya memang mereka ikut, dan yang tersisa—hanya Wooyoung—tetap tinggal. Wooyoung sendiri bilang, dia tak ingin ikut.

Mungkin itu membuat Juyeon kecewa.

Karena sebenarnya, memang itu yang terjadi. Juyeon dibuat murung sepanjang perjalanan, pun karena pesannya tak dibalas sejak tadi. Saat Juyeon mencoba untuk menghubunginya pun, tak diangkat sama sekali.

Kejadian kemarin sangat menyakitkan. Juyeon tak tahu harus mengatakan apa untuk membela diri, toh dia tak berhak melakukannya.

Hanya saja, rasanya menyakitkan. Di saat dirinya pertama kali benar tertarik pada seseorang secara hati, rasanya justru menyesakkan seperti ini. Semua terjadi, karena keadaan, juga seluruh pilihan bodohnya.

Dalam bis tersebut, Younghoon memilih untuk mendengarkan lagu menggunakan AirPod-nya. Sedangkan Hongjoong memilih untuk tidur, menutup diri dengan pintu dari pod yang digunakannya.

Mingi hanya duduk diam, memperhatikan jalanan atau keadaan. Ketika Yunho, tampaknya sibuk dengan ponselnya sejak kedatangannya kemari.

Bagaimana tidak?

Yunho benar tengah dimabuk rasa penasarannya terhadap Soobin. Perasaan menegangkan ketika mendapati Soobin terus menggodanya di kehidupan nyata, lalu menceritakan seluruh perasaan dan keinginannya di dunia maya terhadap dirinya sendiri. Tanpa tahu bahwa Yunho adalah sosok di balik akun tersebut.

Benar-benar membuat Yunho gila bukan kepayang.

Tak bohong, sejak tadi Yunho sampai membenarkan celananya berulang kali. Rasanya, sesuatu di balik celananya, hampir bangun sejak tadi.

kamu lihat waktu dia mainin gitarnya?
waktu os redemption
beneran susah move on
tapi permainan jarinya?
kayaknya para perempuan
pasti bisa langsung ngerasa basah
ngebayangin memek mereka dikocok
cepet
sampai becek

haha paham

bisa paham sih maksud kamu

apalagi waktu banting gitar
sampai patah
sekuat apa dia?
tubuh kurus dibanting kasar sama dia
ke kasur
atau terhadap dinding
shit
sange sih gue

Yunho mengulum bibir bawahnya. Jarinya mengetik cepat, disaat suhu tubuhnya meningkat. Rasanya tak ingin lepas dan jauh dari ritme percakapannya bersama Soobin, sang Admin Bunny.

✔️ OCTAGON 2: SEX, PARTY AND ROCK 'N ROLL (ATEEZ BXB SMUT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang