Octagon 2 - 73 : Bergerak Dalam Putus Asa

480 51 62
                                    

Di malam hari itu, ada dua orang yang tengah duduk secara berhadapan di meja makan, untuk makan malam masing-masing. Keduanya juga tak berniat makan bersama, hanya saja waktunya bertepatan, dan kebetulan, hanya mereka berdua saja yang berada di rumah saat itu.

Sampai Hongjoong tiba di rumah, setelah seharian pergi entah ke mana dan bergabung ke dapur.

Berhasil membuat Yunho dan Mingi, yang makan dalam diam, memperhatikannya, hanya berjalan lurus ke arah lemari dingin untuk mencari sesuatu yang bisa dimakannya. Tetapi Hongjoong hanya berakhir dengan mengambil sebuah pir dan sebuah apel, lalu membawa piring dan pisau, kemudian menempatkannya di tempat duduk yang ia ambil samping Mingi.

Sejujurnya Mingi agak ngeri membayangkan jika Hongjoong tak bisa menahan emosi dan kemudian dapat melemparkan pisau tersebut pada Yunho. Pada Yunho yang pelipis dan pipinya mengenakan plester, selagi rahangnya agak bengkak—membuatnya agak sulit untuk makan.

Tetapi Hongjoong hanya diam, mengupas satu per satu buah tersebut.

Mingi mencoba untuk memberikan informasi karena lebih dahulu pulang ke rumah setelah pertemuan mereka pagi tadi. "Yeosang dan Jongho bawa tas besar, keluar. Mungkin... mereka akan nginap beberapa waktu... di luar."

Tatapan Hongjoong masih terarah pada buahnya.

Sedikitnya, Mingi melirik Yunho, yang juga harus menghadapi situasi canggung di sana. "Tadi... Yeosang diantar Yunho... ke rumah Serim, jadi aman, dan dia gak bawa mobilnya. Kalau Jongho... ke rumah Soobin."

Hongjoong tiba-tiba meletakan pisaunya di samping piring. Buahnya belum terkupas sempurna, tetapi Hongjoong memilih untuk menggigitnya langsung begitu saja. Sembari bersandar pada kursi, dan kemudian menatap lurus ke hadapannya.

Pada Yunho.

"Gue sebelumnya mau ngarah hidung lo." Hongjoong menunjuk ke arahnya sesaat. "Biar patah lagi, patah sekalian."

Mingi menghela napas—upayanya tak berguna.

Selagi Yunho, menghentikan makannya, mencoba untuk membela diri. "Oke, Hongjoong, mungkin terkesan kurang ajar antara gue dan Yeosang, tapi kami—"

"I know." Hongjoong memotong, mengangguk. "Lo berdua saling ingin satu sama lain. Siapa kami buat ngelarang, 'kan?"

Mingi memperhatikan keduanya, sembari mencoba untuk waspada. Tak ada siapapun lagi di rumah dan hanya dirinya, satu-satunya, yang bisa memposisikan diri, tanpa memihak secara egois.

"Sama kayak dulu lo sama Seonghwa, memulai perselingkuhan, karena ingin satu sama lain. Terus, seolah gue sama Younghoon yang berengsek karena gak rela."

"Different case, Hongjoong." Yunho mencoba bicara. "Gue suka sama Yeosang dan lo semua tau itu. Semua hal yang terjadi di masa lalu, bukan kendali gue—"

"Yun, berhenti." Mingi memotong cepat, melihat Hongjoong meremas apel yang tengah digigitnya. "Udah, Yun. Kita gak bisa bikin ini berantakan."

Hongjoong mengedikan dagu pada Yunho. "Lanjut. Lanjutin aja."

Hanya saja, Yunho melihat ke arah Mingi yang benar-benar menggelengkan kepalanya, memintanya diam.

"Ini bukan tentang perasaan. Ini dari di mana, sejauh yang gue tau, Hongjoong itu kena arah Changkyun karena di Nama Amannya ada Seonghwa dan Yeosang—two of the most wanted, tapi gak bisa mereka capai." Mingi mencoba menjelaskan dari posisinya. "Semua kesialan kita ini—urusan kita sama lingkaran dalam jadi sebesar ini—karena di awal, Hongjoong coba nyelamatin Seonghwa dan Yeosang. Lo paham gak ketika perasaan berbalas lo sama Yeosang, di case ini, gak bisa valid karena ini?"

✔️ OCTAGON 2: SEX, PARTY AND ROCK 'N ROLL (ATEEZ BXB SMUT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang