Di sebuah café tersebut, dekat dengan kampus Universitas Bakti Bangsa, rasanya cukup canggung, bagi Jongho yang duduk berhadapan dengan Seonghwa, selagi di samping sosoknya, duduk Nagyung yang tak tahu apapun.
Pada akhirnya, Jongho memilih untuk menghubungi Seonghwa dan mengajaknya bertemu, karena Nagyung yang menginginkan. Agar kondisi rumah masih tertutupi, Seonghwa menyetujui, dengan syarat di tempat lain. Terlebih, Seonghwa memang merasa harus bertemu dengan Nagyung setelah tahu bagaimana kabarnya.
Nagyung telah membawa tiga cupcake untuk Seonghwa, dalam sebuah wadah, selagi di sana pun mereka tengah menikmati kudapan manis lainnya.
Selama pertemuan itu, Jongho memilih untuk diam saja. Hanya membiarkan Nagyung mengobrol dengan Seonghwa, yang sesekali juga meliriknya.
"Gitu sih, Kak Seonghwa. Nagyung juga mau coba buat lihat ke depan, dan buru-buru balik ke sini, biar gak keinget Ibu di sana." Nagyung menjelaskan hal yang tengah ia ceritakan. "Belum mau pindah sepenuhnya juga ke rumah utama Ayah. Lagian, Nagyung gak kepikiran mau pindah ke sana sih. Kenangan Ibu ada di sana."
Seonghwa menatapnya, dengan iba—lantaran ada banyak sekali yang ia sembunyikan. "Sekarang, Nagyung di sini dulu. Biar Nagyung fokus dulu sama yang Nagyung kerjain."
"Biar deket sama Kak Hongjoong!" Nagyung berseru cepat.
Agaknya Seonghwa menahan napas, meliriknya sekilas.
Sebenarnya, Jongho sangat merasa bersalah, tetapi dirinya, tiba-tiba mencetuskan sebuah ide. "Kita makan malam di rumah gimana? Nagyung, Kak Seonghwa... dan yang lain. Gimana?"
Padahal Jongho sendiri pun masih malas pulang.
Saat itu Seonghwa terperanjat, selagi Nagyung langsung berseru senang. Walau itu hanya berlangsung dua detik, dikarenakan dirinya langsung teringat apa yang Saerom katakan padanya.
"Yah, tapi malam ini Nagyung harus live." Nagyung mengerucutkan bibirnya. "Besok juga belum tentu bisa."
Jongho hanya diam memperhatikan.
Sampai tiba-tiba saja, Nagyung berseru cepat sembari menatap keduanya bergantian. "Tanggal 10 aja gimana? Kita makan malam bareng di rumah!"
Barulah, Jongho dan Seonghwa bertatapan kembali. Tak ada satu pun yang berani buka suara akan bagaimana keadaan mereka di rumah sekarang.
.
.
.
Sebenarnya, niat dari Hongjoong adalah menguntit Mingi bersama Soobin. Hanya saja, Hongjoong menemukan bahwa Jongho bersama Nagyung, bertemu dengan Seonghwa.
Barulah terpikirkan olehnya.
Mungkin Nagyung bisa membantunya untuk bertemu dengan sosok yang paling dicintainya itu. Walau sebenarnya Hongjoong juga masih penasaran, kapan Mingi akan menemui Seonghwa seperti yang dikatakannya kemarin.
Waktu semakin tipis.
Hongjoong masih diam di dalam mobilnya, di mana ia memarkirkan mobilnya di tepi jalan. Sudah cukup lama, mungkin sekitar dua jam, sampai akhirnya, Hongjoong menemukan Mingi dan Soobin keluar secara bersamaan lagi.
Berjalan kaki.
Tapi saat itu, Mingi berhenti di depan gerbang utara, selagi Soobin sepertinya pamit sesaat untuk pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ OCTAGON 2: SEX, PARTY AND ROCK 'N ROLL (ATEEZ BXB SMUT)
Fiksi PenggemarOctagon dan The Overload menyelam pada dunia di dalam lingkaran dalam yang lebih luas. Semua berpusat pada sex, pesta dan rock n' roll. Walau sebenarnya, semua adalah tentang kekuasaan. Starts : January 18th, 2023