"Gue pernah punya pacar 5 sekaligus. Gue pernah ngewe sama sepupu gue sendiri. Gue kalau main di ranjang seneng ngontrol partner gue."
Ketika Kino mengatakannya, pada saat gilirannya di permainan yang masih berlanjut itu, seluruhnya langsung bereaksi. Ada yang takjub, ada yang tertawa, ada juga yang sangat kentara sebagaimana San di sana.
"Lo lagi flirting ke Wooyoung apa gimana?"
Pertanyaan dari San dibalas kekehan oleh Kino. "Loh? Pilihan, Desan~ ayo, ayo?"
"Wah..." San menggelengkan kepala kesal, tetapi semuanya tau dia sedang bercanda. "Dari kode lo, jelas lah yang ketiga."
Tetapi Jinny merespon. "Bisa jadi yang kesatu?"
"Yang kedua sih!" Prince mengikuti. "Gue lihat walah wajah lo polos, tapi lo liar. Pokoknya gue udah sering lihat modelan kayak lo selama ini."
"Iyakah?" Kino menaikturunkan alisnya, sebelum melirik Wooyoung di sampingnya. "Gimana, Young? Menurut lo, yang mana yang truth?"
Wooyoung menatapnya dari samping, lalu dengan gemas, sengaja menjahilinya dengan memiringkan wajah-sudah merasa lebih santai. "Yang kedua mungkin?"
"Yakin gak mau mikir yang ketiga?"
Tak disangka, Juyeon langsung mendorong wajah Kino dengan telapak tangan besarnya. "Hush, sana jauh-jauh. Jangan sama mantan gue."
"Emang kita mantan?" Wooyoung menoleh pada Juyeon, bercanda. "Kan gak jadian?"
Sedangkan San saat itu ikut menyerbu. "Lo sama Jinny dah kalau mau flirting, Juy! Woy! Wooyoung sini pindah samping gue!"
"Jangan, Wooyoung." Kino tertawa kecil sebelum menepuk pahanya sendiri. "Di sisi doang gak asik, mending sini dipangku."
Hyunjae dan Younghoon tertawa melihatnya.
"Lo ngelunjak, ya?" Juyeon menantangnya. "Gak lagi gue main ke café lo!"
"Kayak suka main aja." Younghoon menyindirnya.
Hyunjae ikut mengangguk-angguk. "Malah Younghoon sering banget sampai udah bisa bikin kopi sendiri~"
"Gue boleh ke sana?" tanya Wooyoung memotong.
Segera Kino mengangguk-angguk untuk menyentuh kepalanya. Namun Juyeon sudah bereaksi cepat untuk menahan, membuat keributan secara bercanda di mana penuh dengan tawa. Terlebih karena San mencoba ikut campur ke dalam permasalahan, yang membuatnya berusaha menarik tubuh Wooyoung untuk mendekat padanya.
Hanya saja, satu orang dalam diam.
Yang tengah memastikan, bahwa benar, Hongjoong beranjak sendiri, untuk masuk ke area dalam rumah. Tetapi sebelumnya, Mingi juga melakukannya. Sehingga Seonghwa langsung berdiri, tanpa pamit dan melesat ke dalam untuk menyusul.
Satu-satunya yang sadar akan kepergiannya, hanyalah Lino, yang kemudian tersenyum tipis hanya untuk menunduk kembali.
Sementara di dalam, Seonghwa bergerak cepat pada Hongjoong yang mengedarkan pandangan, sebelum tersadar bahwa pintu utama masih terbuka. Padahal setelah semua datang, pintu telah ditutup.
Seonghwa sendiri tak tahu Mingi ke mana, tapi, sejak tadi pun Mingi selalu membelanya. Bahkan sampai akhir. Terlebih, lagi, Seonghwa telah ditekankan bahwa Mingi, jatuh cinta pada seseorang, yang jelas akan membuat Hongjoong lebih dari murka.
Maka dari itu, Seonghwa langsung menahan lengan Hongjoong, untuk membuatnya berhenti.
"Tunggu!"
Hongjoong menoleh dengan lurus, untuk menatapnya dalam dua detik, lalu memberikannya balasan dari tatapan. "Udah gak pakai topeng lagi, sayang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ OCTAGON 2: SEX, PARTY AND ROCK 'N ROLL (ATEEZ BXB SMUT)
Fiksi PenggemarOctagon dan The Overload menyelam pada dunia di dalam lingkaran dalam yang lebih luas. Semua berpusat pada sex, pesta dan rock n' roll. Walau sebenarnya, semua adalah tentang kekuasaan. Starts : January 18th, 2023