Octagon 2 - 140 : Awal Bulan April Pt. 3

376 45 74
                                    

Semakin dalam, ciuman itu bahkan menjadi lebih panas dan liar. Tepat ketika Nagyung yang berada di pangkuan Jongho, membiarkan deruan napasnya lepas. Membiarkan bagaimana tangan Jongho mengusap lembut lengan atasnya yang tak tertutup apapun, dari pakaian tanpa lengan yang digunakannya. Bahkan tubuhnya terus menggesek ke arah Jongho, yang juga menekan padanya di sofa tersebut.

Lupa akan televisi yang menampilkan sebuah film dari dari Netflix.

Seolah, kini Netflix yang menonton mereka bercumbu.

Namun Jongho, yang memasang diri untuk tetap fokus, tersadar bahwa ada suara pin ditekan dari luar. Sehingga, dengan kedua tangannya, Jongho meremas pinggang Nagyung, untuk mendudukanya kembali di sisinya.

Nagyung tampak kecewa--karena sepanjang dua bulan kurang ini, mereka tak pernah lebih dari sebatas ciuman. Lebih tak mengenakannya, keduanya belum benar-benar membicarakan perasaan secara terbuka.

Jadi... bagaimana status mereka?

"Kenapa...?" cicit Nagyung pelan.

Jongho melihat rambutnya sangat berantakan, pun wajahnya memerah dan bibirnya bengkat. Tetapi tak ada waktu, usai menoleh pada pintu yang kemudian terbuka, menampilkan sosok Saerom masuk ke dalam, dan Hongjoong mengekor di belakangnya--dengan membawa empat keresek putih bersar.

Satu hal yang sudah menjadi umum; keduanya datang, sambil berdebat.

"Baguslah? Punya banyak lemak?"

"Nagyung itu perlu diet. Oke? Enough." Saerom berbalik untuk menutup pintu, selagi Hongjoong melewatinya. "Dietnya sehat. Gue yang urus, come on?"

"Buat apa sih kurus-kurus?" Hongjoong membalas sebelum melirik pada Nagyung sekilas, secara belum memperhatikan. "Berapa tadi lo bilang beratnya? Empat puluh dua kilo? Lo pikir kertas? Itu anak tinggi seratus enam puluh aja gak nyampe."

Nagyung yang merasa dipanggil, langsung mengerucutkan bibirnya. "N-Nagyung seratus enam puluh senti! Pas!"

Sekilas Saerom melirik sembari menutup dan mengunci pintu, untuk mengoreksi. "Seratus enam puluh kurang setengah senti, jadi belum pas."

"Itu kurus, banget." Hongjoong agak melotot padanya, lalu mengerang pelan. "Lo berapa sih?"

"Empat puluh dua juga." 

Hongjoong menatapnya tak percaya, untuknya menjatuhkan empat keresek itu dan menarik lengannya. "No way... lo sekurus itu? Padahal lo lebih tinggi dari Nagyung."

"Gak kurus, tapi fit!" Saerom melirik lengannya sendiri yang dipegang oleh Hongjoong. "Lo aja gak bisa ngebedain, 'kan? Semua itu kerasa, karena lo sama The Overload lain, sebulan terakhir ini habis-habisan di gym, buat comeback lo. Jadi lo pasti ngerasa lebih buffy sementara orang-orang di sekitar lo kerasa lebih kurus."

Memanfaatkan perdebatan itu, Jongho segera menatap Nagyung kembali untuk merapikan rambutnya. 

"Apa? Kenapa?" bisik Nagyung menjadi panik.

Jongho mencoba bersikap biasa, tetapi merpikannya. "Kamu keliatan berantakan."

"Masa?" Nagyung hampir melotot, tetapi teringat untuk menahan suaranya sekuat mungkin. "Lipstik aku masih ada gak?"

Di sana Jongho mendekat untuk menyentuh bibir itu dengan ibu jarinya. "Merah kukira masih ada, taunya gak ada. Keliatan bekas hisapan..."

"Gimana dong...?" Nagyung mencoba melirik sekitar, berusaha mencari kemungkinan adanya lipstick, liptint atau sejenisnya di sekitar. "Kita ciuman lama banget..."

Jongho tahu tentang itu. "Baju kamu rapihin."

"Udah..." Nagyung melirik ke arah dress yang dikenakannya. "Kusut ya, sekarang?"

✔️ OCTAGON 2: SEX, PARTY AND ROCK 'N ROLL (ATEEZ BXB SMUT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang