"Sudah lama, ya?"
Pertanyaan itu diajukan oleh Younghoon, yang bahkan tak bisa barang sedikitpun melepas tatapannya dari Seonghwa, yang tersenyum pelan. Di mana keduanya, tengah menikmati makan malam mereka di sebuah restoran. Seonghwa mengambil suapan dari pasta yang sudah ia gulung menggunakan garpunya. Secara perlahan, memasukannya ke dalam mulutnya sendiri, seperti enggan untuk menjawab.
Sedangkan Younghoon sendiri tak menuntutnya. "Berapa bulan kita pacaran? Enam? Delapan?"
"Younghoon..." Seonghwa menaruh garpu, untuk menatap sosok yang duduk di hadapannya, kemudian tersenyum. "Mingi bilang lo sering main sama anak Hunters, ya? Kenapa?"
"Hm?" Younghoon mengernyit sekilas, sebelum agak terkekeh. Kedua tangannya terlipat di atas meja, seolah tak tertarik pada makanannya yang bahkan mungkin baru tiga suap dimakannya."Oh, itu... mau jawaban jujur atau bohong?"
Seonghwa meraih garpunya lagi, namun hanya dengan satu lembar pasta, dan memutarnya. "Jujur pastinya."
"Itu..." Younghoon mengulum bibir bawahnya sekilas. "Sebenarnya karena ngerasa asing aja. Ovu kayak punya urusan masing-masing; Hongjoong sibuk--kita tau dia sibuk karena apa. Mingi sama Yunho. Sebelumnya, mereka juga kayak terlalu sibuk sama anak rumah, di mana gue bukan bagian dari itu. Dan... Juyeon, temen gue dari awalnya... kayaknya sekarang invest kehidupannya buat San dan Wooyoung."
Hanya mendengarkan, Seonghwa melihat bagaimana tatapan Younghoon menjadi sendy setelahnya.
"Dulu gue yang ada urusan... waktu masih pacaran sama lo."
"Jujur aja," Seonghwa membawa arah menatapnya turun pad apastanya, untuk menggulung lagi. "Gue juga sempat ngerasa itu. Selama kurang lebih tiga bulan. Gue terpuruk... San yang nemenin... dan Mingi, kadang Jongho. Tapi tetap aja kerasa kurang..."
"Karena Hongjoong?" Younghoon mengimbuhi.
Seonghwa meliriknya sekilas dan hanya memperlihatkan senyuman getirnya.
Barulah, saat itu, tatapan Younghoon menjadi sangat serius. "Ini jadi pertanyaan gue sih, Hwa, tapi kenapa harus Lino kalau sekiranya lo dan Hongjoong gak jadi?"
"Bukan gitu..."
Tetapi Younghoon bertahan dengan pemikirannya. "Maksud gue... gue rela lepasin lo saat semua orang tuh bilang ke gue, kalau gue gak akan mungkin bisa dapat hatinya lo. Seakan lo sama Hongjoong udah taken kontrak sehidup-semati. Tapi sekarang? Lo bahkan gak sama Hongjoong."
"Trust me, Hoon..." Seonghwa mendesah lelah. "Gue bakal kembali sama Hongjoong. Apapun yang terjadi."
"Apapun yang terjadi, seperti hati lo ada kemungkinan bisa tertawan dalam hati Lino?" Pertanyaan dari Younghoon mulai menuntut, nada bicaranya naik. "Maaf kalau gue terkesan gak rela, tapi gue memang gak rela. Karena... lo dan gue pisah, buat Hongjoong, tapi malah orang baru... yang dapatin lo."
"Younghoon..."
Younghoon menggelengkan kepalanya, untuk meraih satu tangan Seonghwa, menariknya ke area tengah meja dan menggenggamnya. Sebelum Seonghwa bisa melawan, Younghoon telah mengusapinya dengan ibu jarinya. "Kembali sama aku, Seonghwa..."
"Younghoon... please..."
"Kalau kamu mau endingnya sama Hongoong, oke, aku paham." Younghoon menatapnya begitu lekat, selekat mungkin. "Tapi apa yang Lino kasih dan aku gak bisa?"
Kedua mata Seonghwa refleks memerah, karena tertekan. Sampai bisa membuatnya menjawab secepat mungkin. "Ketenangan."
Younghoon menahan napasnya seketika.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ OCTAGON 2: SEX, PARTY AND ROCK 'N ROLL (ATEEZ BXB SMUT)
FanfictionOctagon dan The Overload menyelam pada dunia di dalam lingkaran dalam yang lebih luas. Semua berpusat pada sex, pesta dan rock n' roll. Walau sebenarnya, semua adalah tentang kekuasaan. Starts : January 18th, 2023