Hari pada tanggal 2 Februari.
Di salah satu kantin kampus tersebut, Wooyoung dan Yeonjun duduk berhadapan untuk mendapatkan sarapan terlambat mereka, karena tak sempat ketika berangkat bersama. Dikarenakan memang Yeonjun memiliki kelas lebih dahulu dan mau tak mau, mereka berangkat bersama.
Hanya saja, sejak tadi, Wooyoung terlihat melamun.
"Lo bener-bener ngelamun terus, sepulang dari rumah sakit."
Saat Wooyoung mengangkat wajahnya, ia melihat bagaimana Yeonjun berucap lembut padanya, sekaligus khawatir.
Ah, bagaimana tidak melamun?
Semua hal yang San katakan kemarin, benar-benar merasuk dirinya. Permasalahannya adalah... jadi kini San telah menyukainya? Seseorang yang telah Wooyoung sukai sejak lama, ternyata sudah dapat membuka hatinya?
Sejujurnya Wooyoung di dalam kebimbangan.
San adalah seseorang yang seharusnya tak perlu dipertanyakan—betapa dirinya pun tak berniat untuk membantah apa yang diucapkannya. Juyeon sendiri adalah sosok pertama yang membuatnya merasa diinginkan.
Lalu kemudian Yeonjun hadir, dengan bagaimana dirinya begitu mengerti tanpa Wooyoung berucap.
Seperti ini kah?
Seseorang seperti Wooyoung yang selalu ditinggalkan dan tak pernah dipilih, membuatnya berusaha bersikap ceria dan mencari teman sebanyak apapun walau berakhir dengan sepi, ternyata bisa dipilih oleh tiga orang sekaligus?
Wooyoung benar-benar tak bisa berpikir.
Tak tahu harus bagaimana.
Saat itu, Yeonjun sengaja mengalihkan pembicaraan, untuk membuatnya tak tertekan. "Datangnya Februari."
"Huh?" Wooyoung mengerjap, tak menangkap maksudnya.
Selagi Yeonjun mengambil suapan terakhir dari makanannya kemudian menjawab. "Sam Ander."
"Ah..." Wooyoung mengangguk, agak menunduk.
Yeonjun menyesap minumannya, mengamati kembali. Tak bohong jika Yeonjun merasakan hal yang memang tak nyaman dirasakannya.
"Omong-omong, gue beneran musuh ya, di mata temen-temen lo sekarang?"
Kalimatnya membuat Wooyoung mengangkat wajah kembali.
Tetapi Yeonjun mulai meraih ranselnya, seperti bersiap untuk berdiri. "Sebenernya kita apa, Wooyoung?"
Wooyoung membuka mulutnya, tetapi tak bersuara.
Di saat Yeonjun masih menunggu, untuk beberapa saat.
Hanya saja Wooyoung terlihat tak berniat menjawab, karena ada keraguan jelas tertampak.
Maka dari itu, Yeonjun menghela napas dalam senyuman, kemudian berdiri. Menyampirkan satu lengan ranselnya di bahu, dan kemudian keluar dari area kursi.
"Gue kelas dulu." Yeonjun berucap. "Nanti chat aja ada di mana, kita pulang atau ke rumah sakit kalau lo mau."
"Yeonjun..." Wooyoung mengerti akan apa maksud dari ucapannya.
Yeonjun tak menunggu lanjutannya, hanya berbalik untuk pergi. Namun dirinya tersentak, begitu pula dengan Wooyoung, yang mendapati bahwa ada seseorang yang kini berdiri di hadapan Yeonjun.
Adalah Yeosang, yang diam sebelum mengambil satu langkah ke samping untuk membiarkan Yeonjun pergi.
Yeonjun melirik sekilas pada Wooyoung, sebelum kemudian melangkah pergi, meninggalkannya di kursi tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ OCTAGON 2: SEX, PARTY AND ROCK 'N ROLL (ATEEZ BXB SMUT)
FanfictionOctagon dan The Overload menyelam pada dunia di dalam lingkaran dalam yang lebih luas. Semua berpusat pada sex, pesta dan rock n' roll. Walau sebenarnya, semua adalah tentang kekuasaan. Starts : January 18th, 2023