Langkah itu membawa Jongho dan Yunho, sampai di kamar baru, ruangan baru dan rumah sakit baru di mana San akan dirawat.
Sebenarnya Jongho ingin sekali menghindari Yunho, namun justru sosok itu yang mendatanginya lebih dahulu untuk memberitahu kondisi San. Sepertinya memang, Yunho tak tahu, bahwa Jongho tahu tentangnya bersama Yeosang.
Yeosang mungkin tak memberitahunya?
Sejauh apa hubungan mereka?
Ah, Jongho harus mengabaikannya sekarang.
Ruangan itu lebih mewah—sepertinya kamar paling eksekutif di sini. Katanya seluruh biaya ditanggung oleh agensi, karena San celaka saat menjalankan tugas terakhirnya sebagai manajer.
Entah siapa yang meyakinkan, tapi setidaknya, itu semua akan membuat San nyaman.
Di dalam sana, tampak Juyeon masih menemaninya. Padahal saat Jongho akan pulang tadi pagi, Juyeon sudah datang. Selama ini Juyeon menunggunya.
Jongho mendekat pada samping kasur, mengabaikan bagaimana Yunho tengah bicara dengan Juyeon dan juga San, perihal mengapa harus dipindahkan. Segala macamnya. Tetapi pandangan Jongho terfokus pada kaki kanan San yang sudah dibungkus oleh gips.
"Aneh banget. Lo semua gak curiga?"
"Ini rumah sakit gede, walau Mahardika juga demikian. Tapi lo semua mikir hal sama kayak gue?"
"Lingkaran dalam?"
"Ya. Coba San, lo kepikiran gak?"
"Gimana ya... kalau ada sangkutpautnya sama Hajoon—"
"Loh? Anjing! Yun, lo inget gak? Hajoon kan bilang kalau dia itu dokter!"
"Fuck... bangsat..."
"Jadi bener?"
"Kemungkinan..."
Jongho tak mengikuti pembicaraan yang seolah seperti suara latar belakang di telinganya. Jongho hanya perlahan menyentuh gips tersebut, yang tak disadari siapapun.
"Gila... kita diawasin banget..."
"Ini aneh, kayaknya sesuatu bakal terjadi. Lo berdua sebagai anggota, tau gak?"
"Belum tau apa-apa."
"Serius?"
"Ya, gimana? Kami aja jarang ambil kelas, jarang ke kampus. Yang diurus ya kalau gak Ovu, ya kalian."
"Apalagi rumah, lo tau sendiri San, kita lagi sda masalah tentang Seonghwa, Hongjoong, Mingi..."
"Tumben ngotak?"
"Hhh..."
"Asal lo gak bikin masalah juga ya, Yun."
Barulah, Jongho, dalam padat dan sesak hatinya, menjawab. "Kayaknya Kak Yunho bikin masalah juga."
Karena kalimat itu, perhatian dari San, Yunho dan juga Juyeon teralih. Melihat bagaimana Jongho telah menyusur jemarinya sepanjang gips, sebelum mengangkat wajah dan kemudian tersenyum. Tepat ke arah San.
"Kak, gue tau ini gips baru dipasang, tapi boleh gue nulis sesuatu?"
"Hm?" Pembicaraan teralih, San mengerjap sebelum mengangguk. "Boleh. Nulis pakai apa tapi?"
Segera Jongho menyampirkan ranselnya ke samping, lalu merogoh isinya sampai ia mendapatkan sebuah spidol berwarna ungu. Jongho mengangkatnya, masih tersenyum, meminta izin.
Sedangkan San mengangguk untuknya. "Jangan nulis aneh-aneh, ya, Dek." kekehnya.
Panggilan itu membuat Jongho tersenyum miris, sembari menuliskan sesuatu, dan setelah selesai, meluruskan tubuhnya sendiri. "Iya. Gue adik kalian semua."
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ OCTAGON 2: SEX, PARTY AND ROCK 'N ROLL (ATEEZ BXB SMUT)
FanficOctagon dan The Overload menyelam pada dunia di dalam lingkaran dalam yang lebih luas. Semua berpusat pada sex, pesta dan rock n' roll. Walau sebenarnya, semua adalah tentang kekuasaan. Starts : January 18th, 2023