Masuk pada tanggal 17 Februari.
Dini hari, pukul 1 tersebut, akhirnya Juyeon telah siuman di ruang rawatnya, setelah sekitar setengah jam lalu dipindahkan dari Unit Gawat Darurat. Dari keadaannya yang memiliki banyak luka gores di sepanjang lengan, lututnya, dan yang paling parah adalah jahitan di kepala sampingnya. Bahkan beberapa bagian rambutnya dikikis di balik perban yang melingkar tersebut.
Yang berada di ruangan-entah mengapa, mereka diperbolehkan untuk masuk, yang mungkin setelah disadari bahwa Juyeon di bawa ke Rumah Sakit Jendela Hati-adalah Yeosang, Younghoon, Wooyoung dan San. Berangkat menggunakan mobil Yeosang, kala itu.
Selagi Yunho, Seonghwa, Mingi dan Jongho tinggal di rumah-sejauh yang mereka tahu. Sementara Hongjoong, masih tak ada kabar sampai sekarang.
Juyeon mengerang lemah, yang membuat ke-empatnya bereaksi. Akan bagaimana lelaki tersebut berusaha mengerjapkan mata, dengan wajahnya sendiri yang memiliki cukup banyak luka gores tipis-kecuali satu agak dalam di bawah rahangnya, dan sudah dijahit juga diperban juga.
Younghoon dan Wooyoung adalah yang paling panik, bereaksi. Yeosang hanya tipis. Selagi San, menahan rasa sakit yang dirasakannya, atas situasi ini.
"Hh... ini apa... gue di mana...?"
"Rumah sakit, sialan..." Younghoon mengumpat, untuknya menyentuh bagian dari lengan Juyeon yang tak terluka untuk meremasnya. Walau tahu, tentu akan tetap menyakitinya. "Yunho bilang lo.gak pakai seatbelt... lo mikir apa, sih? Kebiasaan naik motor doang?"
Wooyoung saat itu mencoba mengusap bahunya. "Juyeon... please..."
"Lo mau niru gue atau gimana?" San, mencoba untuk berucap, dengan kekehan tipis nan palsu. "Malah jadi gue yang nengokin lo..."
Juyeon memejamkan mata sesaat, untuk menyesuaikan cahaya, pun pening di kepalanya. Untuknya kemudian membuka lagi secara lemah. "Gue... kenapa...?"
"Badan lo kelempar, anjing..." Younghoon mengumpat tipis. "Gue gak tau skenario terbaik tuh lo kelempar keluar, atau nyangkut di kaca depan dalam keadaan pecahan kaca bisa aja nyayat leher lo."
Barulah, kesadaran Juyeon seperti ditarik dengan cepat, membuat dirinya hendak bangun, namun langsung jatuh lagi karena sakitnya. Bersamaan pula dengan Wooyoung dan Younghoon yang sigap menahannya.
"Lo mau ngap-"
"Pertemuan!" Juyeon menatap horor, pada seluruhnya. "Ini udah 24 jam?! Bilang ke gue kalau ini-agh, fuck... sakit banget, anjing..."
"Makanya diem!" Younghoon agak membentak sambil menekan bagian dadanya agar tetap berbaring, yang mengerang kesakitan sendiri. "Belum 24 jam! Lo diem aja dulu!"
Tetapi Juyeon menggelengkan wajahnya, begitu panik tampaknya. "Gak-gak bisa! M-mana Hongjoong? Yunho?!"
Wooyoung, menyentuh pipinya seketika, untuk menatapnya. Dengan bagaimana kedua manik lelahnya itu tampak menderita di sana. "Tenang dulu... ya? Sebentar aja... kami panggilin dokter dulu... kamu tenang, karena kami lagi bersyukur... lihat kamu gak apa-apa... masih bisa di sini... ya?"
.
.
.
"It's literally 1 fricking a.m, Kak Yunho. What do you want from me?"
Soobin, bertanya sembari memasukan kedua tangan ke dalam saku sweaternya, ketika Yunho menelponnya berulang kali untuk mengatakan bahwa ia sudah berada di luar gerbangnya. Karena ya, Yunho datang secepatnya, menggunakan taksi, di mana ia harus menunggu Seonghwa, Mingi dan Jongho setidaknya tidur lebih dahulu. Karena tentu saja, atas keinginan Hongjoong, tak ada yang membiarkannya pergi sendirian.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ OCTAGON 2: SEX, PARTY AND ROCK 'N ROLL (ATEEZ BXB SMUT)
FanfictionOctagon dan The Overload menyelam pada dunia di dalam lingkaran dalam yang lebih luas. Semua berpusat pada sex, pesta dan rock n' roll. Walau sebenarnya, semua adalah tentang kekuasaan. Starts : January 18th, 2023