Octagon 2 - 74 : Para Sosok Baru dalam Kehidupan

433 46 62
                                    

Tanggal 6 Februari.

Seonghwa terdiam ketika mobil baru saja berhenti, tepat di depan area kampusnya. Ketika pikirannya mendadak penuh, dan hal itu membuat Lino, di depan kemudi, menatapnya dengan khawatir.

"Seonghwa..."

Panggilan itu hanya dibalas Seonghwa oleh lirikan, sebelum senyuman tipis dan lembut. "Mm... aku agak gak enak badan, mungkin karena capek."

"Mau pulang aja ke rumah?" tanya Lino. "Kelas aku masih satu jam lagi, toh rumah deket sama kampus."

Tetapi Seonghwa menggelengkan kepala, melepas sabuk pengaman yang melingkar di tubuhnya. "Nanti kamu gak perlu jemput, ya?"

"Kenapa?"

"Mau pulang sendiri aja." Seonghwa mengulum bibir bawah, agak mengoreksinya. "Pulang ke rumah kamu, maksudnya."

Segera Lino menyentuh pahanya, mengusap dengan lembut—dengan bagaimana keduanya sudah pernah hampir melakukan seks, jarak yang tersisa hanya tipis, sebagaimana cara memanggil keduanya pun berubah. "Udah aku bilang, anggap aja rumah sendiri, ya? Gak masalah, sama sekali."

"Iya." Seonghwa mencoba untuk tak membuatnya khawatir. Tangannya bergerak menuju kenop pintu, hendak membuka, namun menunggu Lino membuka kunci dari bagiannya. "Aku ngampus dulu, ya? Kamu juga hati-hati. Minggu depan kita udah casting peran lagi soalnya."

"Harusnya aku yang ngomong gitu." Lino tersenyum, walau tampak kekhawatirannya, sebelum membukakan kunci—sampai bunyi klik terdengar.

Barulah, Seonghwa membuka pintunya. "See you at home."

Seonghwa pun menutup pintu, usai ia keluar dari mobil tersebut. Melambai sampai Lino pergi, lalu berbalik untuk masuk ke area kampus.

Segera Seonghwa berjalan dan berusaha mengabaikan orang-orang yang mengenalnya, yang hanya sekadar ingin bicara padanya, atau perihal pertunjukannya lalu. Seonghwa hanya ingin mengabaikan orang-orang dan memilih untuk tak peduli tentang apapun.

Tentang bagaimana, Seonghwa tak sengaja bertemu Yeosang, ia memilih melewatinya begitu saja. Sekitar beberapa meter selanjutnya, tak sengaja berpapasan dengan Wooyoung, tetapi Seonghwa hanya melenggang saja.

Seonghwa tak ingin tahu apapun tentang keadaan rumah.

Karena, setiap kali terlintas di pikirannya, Seonghwa tahu, keadaan sangatlah sulit. Seonghwa tahu pasti ada banyak yang terjadi, terlebih setelah kepergiannya.

Karena... apa Hongjoong bisa berdiri tanpanya?

Hampir setiap malam... hanya Hongjoong yang muncul dalam mimpinya. Jika tidak, yang muncul hanya ketakutannya terhadap apa yang Changkyun katakan.

Selebihnya?

Lino memeluknya dalam tidur, tapi tak pernah menemaninya di dalam tidurnya.

Ada yang salah.

Seonghwa tak ingin mengakuinya.

:-:-:-:-:

Duduk di kursi masing-masing pada ruang rapat tersebut, seluruh anggota The Overload tengah mendengarkan seluruh penjabaran dari jadwal mereka untuk kedepannya. Setelah memang diberikan empat hari kosong setelah peluncuran album, sebelum minggu-minggu sangat padat di depan sana. Bahkan, sudah banyak juga majalah yang menghubungi, untuk melakukan sesi foto dan wawancara untuk mereka.

Bagaimana pun juga, The Overload, masih menjadi tajuk utama.

Sehingga hal itu agak menjadi sebuah kekhawatiran, pada Hajoon, yang sejak tadi sesekali melirik ke arah Hongjoong dan Yunho. Dua dari tiga yang keadaan wajahnya tak baik, dengan adanya lebam dan luka.

✔️ OCTAGON 2: SEX, PARTY AND ROCK 'N ROLL (ATEEZ BXB SMUT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang