Octagon 2 - 70 : Tugas Baru, Pukulan Baru

887 46 158
                                    

Yunho menelan ludahnya begitu dia memasuki sebuah ruang pertemuan, di dalam perpustakaan, yang memang selalu digunakan anggota lingkaran dalam untuk bertemu.

Di sana, Yunho hanya diberitahu saja, untuk datang.

Oleh Hajoon.

Tanpa tahu, siapa yang sebenarnya akan menemuinya di sana. Alumni mana yang akan bicara dengannya, di dalam ruangan ini, atas perihal yang tidak Yunho ketahui juga.

Perlahan, Yunho mendudukkan diri di salah satu kursi. Melirik ke arah jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya, bahwa, masih ada 2 menit dari waktu yang dijanjikan.

Yunho tak mengerti mengapa Hajoon yang menyuruhnya. Jikalau Hajoon yang butuh bicara dengannya, tak perlu untuk memanggilnya ke kampus, 'kan? Seharusnya bisa kemarin, ketika diminta.

Kala itu, Yunho hanya menunggu, dengan bergulirnya waktu, secara pelan.

Sampai tiba-tiba saja, terdengar suara pintu terbuka dari ruangan luas tersebut. Suara yang membuat Yunho menoleh, untuk mendapati seseorang melangkah masuk ke dalam, sembari tersenyum menutup pintu.

Tunggu...

Sepertinya Yunho merasa familiar...

Apakah—

"Jenandra, bukan?"

—itu adalah... sosok yang sama yang pernah Yunho lihat dari sebuah foto keluarga?

Seungcheol, sosok itu mendekat ke arahnya. Begitu terasa aura berwibawa menguar dari tubuh tegapnya. Walau tingginya tak setinggi Yunho, yang saat itu berdiri untuk bersikap sopan, lelaki itu terlihat begitu dominan.

Yunho kembali duduk, ketika dipersilahkan oleh seseorang yang duduk di sampingnya tetapi di sisi meja yang berbeda. Yunho masih menunggu, dengan penuh kehati-hatian, juga dadanya yang berdegup kencang—karena Yunho tak tahu ini tentang apa—sampai sosok itu berucap kemudian.

"Seungcheol Adil Sangkala." Ia tersenyum pada Yunho. "Pernah dengar?"

Sedikitnya Yunho menggelengkan kepalanya, walau sudah tahu... akan sosoknya, yang bisa Yunho konfirmasi, sama persis seperti difoto.

Hal itu membuat Seungcheol melanjutkan. "Kalau Sarga Sadewa?"

Kembali dikonfirmasi.

Kali ini, Yunho mengangguk pelan, mencoba untuk langsung mencari pembelaan diri. "Jika ini tentang Soob—"

"Ada urusan apa dengan adik saya?" Seungcheol memotong, dengan ramah. "Sebenarnya tentang adik saya, itu di luar urusan sekarang. Walau memang, masih ada yang berkaitan di sini."

Yunho memilih untuk diam.

Selagi Seungcheol mengaitkan antar jemarinya, dalam sebuah kepalan, dan menaruhnya depan dagunya sendiri. "Sebenarnya ini tugas Hajoon, tapi di last minute, saya yang menawarkan diri untuk bertemu kamu. Hitung-hitung, biar kita saling mengenal, 'kan?"

Mencoba tenang, Yunho menatapnya sopan. "Kalau begitu, ada apa Kak Seungcheol?"

"Panggil Sangkala."

"Kak... Sangkala." Yunho menahan napasnya sejenak, lalu mengangguk. "Baik, Kak Sangkala. Jadi, ada apa dengan pertemuan ini, tanpa anggota yang lainnya?"

"Seperti ini," Seungcheol agak mencondongkan tubuhnya, "saya mau beri kamu sebuah tugas, yang harus kamu kerjakan, dengan seluruh tanggungjawab."

Yunho mendengarkan dengan seksama.

Jujur saja, kedua tangannya yang berada di bawah meja, dan juga punggungnya, menjadi sangat dingin. Begitu takut melakukan hal yang salah, disaat posisinya adalah seorang anggota The Overload yang tentunya sudah menjadi perhatian khusus dari para alumni. Contohnya, Hajoon, sebagai seseorang dengan pekerjaan tetap, sampai turun tangan.

✔️ OCTAGON 2: SEX, PARTY AND ROCK 'N ROLL (ATEEZ BXB SMUT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang