Pintu dari dressing room itu ditutup, pun dikunci rapat.
Bukan tenda, bukan booth, area outdoor tempat The Overload tampil memiliki bangunan di belakangnya, yang digunakan sebagian sebagai backstage. Oleh karena itu, The Overload sendiri diberikan sebuah dressing room terpisah, yang kini sengaja dikuasai mengingat orang-orang masih sibuk dengan dua penampilan menuju akhir acara.
Yang sibuk dengan hal lain adalah Juyeon, yang saat itu langsung menggendong seorang perempuan, yang tengah begulat lidah dengannya. Selagi Hongjoong, yang menutup pintu, ikut mendekat pada mereka yang lebih dahulu mencapai sofa.
Sejak hari itu, cukup banyak perubahan.
Antara urat-urat Hongjoong yang tak setegang biasanya, dikarenakan Juyeon selalu ada, membantunya merilekskannya.
Jadi, Hongjoong agak teralih.
Dari bebannya.
Di pangkuan Juyeon, perempuan yang mengenakan kemeja crop tee dan juga rok tenis yang sangat pendek tersebut menekan-nekan bagian tubuhnya, pada milik Juyeon dari pangkuan tersebut. Di mana tangan Juyeon pun meremas pinggangnya, untuk turun ke arah pantatnya.
Tetapi Hongjoong harus memastikan.
Karenanya ia perlahan naik ke atas sofa, untuk duduk di bagian atas dari sandarannya. Duduk di samping posisi Juyeon yang duduk normal di bagian alasannya, untuknya menyentuh kepala perempuan berambut panjang agak bergelombang tersebut, agar menatapnya.
"Age?"
"Nineteen." Perempuan untuk melepas tautan, untuk menatap Hongjoong dengan ekspresi memohon. "I'm not a minor, and I have two holes, Sir. Oh, three to be exact. Come fill me up."
Hongjoong menjilat bibir bawahnya, saat Juyeon meliriknya dengan senyuman lebar, menyukainya.
"As an Overdose, I'm clearly aware about safe sex, Sir." Perempuan itu merogoh saku kemejanya, untuk mengeluarkan dua bungkus kondom dari sana. "I've prepared myself for this, not gonna lie."
Begitu gemas, Juyeon menyelipkan kedua tangannya ke balik roknya, untuk meremas pantat tersebut dan mendapati apa yang berada di baliknya. Nyatanya sungguh berani, perempuan cantik itu hanya mengenakan g-string lace dengan mutiara memanjang di bagian tengahnya.
"I can see that." Juyeon terkekeh, untuk menempatkan kedua tangannya tersebut ke arah depan, pada pahanya, untuk membukanya.
Sang perempuan, memegang dua bungkus kondom tersebut dengan dua jari lentiknya—terselip diantara jari—dan membiarkan kedua pahanya lebih terbuka. Untuk mempersilahkan Juyeon, menyentuh vaginanya, yang tak bohong, sudah basah sejak menonton mereka.
"Please..." perempuan itu merengek manja. "Tears rolled down between my thighs. Please tear me apart, and make me cry..."
Juyeon menekan segaris mutiara memanjang tersebut, menekannya pada bagian tengah bibir vagina, dan mulai menggeseknya. Yang sukses membuat sang perempuan bergelinjang tak sabar, pun merasa semakin sensitif karenanya.
Di posisinya, Hongjoong masih memperhatikan. Masih menonton.
Sampai kemudian, Hongjoong melirik ke arah jam dinding, membuatnya menghela napas, agak tak suka. "We don't have much time. Dinner, with Stella, remember?"
Juyeon—yang tahu bahwa ialah yang diajak bicara, mengerang—sambil di posisinya bersandar, tengah memperhatikan bagaimana wajah sang perempuan terus-menerus memohon, lantaran jari Juyeon semakin lincah di bawah sana. "Front or back?"
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ OCTAGON 2: SEX, PARTY AND ROCK 'N ROLL (ATEEZ BXB SMUT)
FanfictionOctagon dan The Overload menyelam pada dunia di dalam lingkaran dalam yang lebih luas. Semua berpusat pada sex, pesta dan rock n' roll. Walau sebenarnya, semua adalah tentang kekuasaan. Starts : January 18th, 2023