Octagon 2 - 193 : Kepercayaan Berdasar, Berdasar Kepercayaan

375 47 63
                                    

Hampir terjatuh, namun San sontak berlari, sambil menarik lengan Hongjoong—sebagai gerakan refleksnya pada seseorang yang telah menemukannya lebih dahulu. Di mana San secepat itu, untuk menarik Hongjoong yang masih menggenggam kabel terputus di tangannya, untuk membawanya mendekat ke arah antara ruang laundry dan juga dapur.

Secepat kilat, San melepaskan tangan Hongjoong juga untuk menyentuhnya pada rak gantung, tempat menyimpan kotak P3K.

San mencoba mencari.

Mencari sesuatu yang sama.

Hingga Hongjoong melihatnya, pada pegangan dari rak tersebut, yang tidak modern—berasal dari karu dengan ukiran tradisional. Hongjoong menyentuhnya, untuk San yang tak bisa menahan, memilih untuk memukul kayu yang ringan tersebut, untuk memastikan.

Kamera yang sama, ada di bagian pegangannya.

Tak sampai di sana, San langsung berlari ke arah dapur, membuat Hongjoong mengikuti selagi yang lainnya, tak bisa bergerak karena kesulitan untuk mencerna yang terjadi.

Langsung saja, San naik ke atas meja, untuknya melihat ke arah lampu, yang memiliki tudung penutup di atasnya.

Kejanggalan-kejanggalan ini mengantarnya kemari sekarang. Pada sesuatu, yang kini ditakutkannya, dapat terjadi terhadap mereka.

San mencoba mengeceknya dan... menemukan kamera yang sama. Juga sesuatu, bulatan hitam kecil lainnya.

Tak menyentuhnya, San yang ingat akan keanehan-keanehan berlari menuju kamarnya. Hampir terjatuh lagi di tangga, sendirian, karena saat itu, Hongjoong tak menyusul, hanya berdiri diam di muka pintu dapur, menggenggam kabel tersebut.

Teringat akan ucapan Seonghwa membuat San masuk ke kamarnya, untuk melihat pada lampu di bagian meja nakas samping tempatnya. San mencoba melihatnya dan menemukan satu.

Namun bukan kamera.

Melainkan mikrofon.

Rasanya, seluruh tubuhnya panas. Bukan hanya mata, tapi sampai di ulu hatinya.

San keluar dari kamar segera, untuknya pergi ke seberang kamarnya, di mana ruang baca dengan rak buku memanjang itu terdapat di sana. San langsung mencapainya untuk mencari.

Buku...

Buku yang kemarin di lihatnya...

Bersampul hitam... hard cover...

Saat San menemukannya, dengan cepat ia meraihnya. Di bagian tulang buku, San menemukannya.

Kamera lain, yang ditanam.

Rasanya memompa begitu cepat; detak jantung pun napasnya. Bahkan seperti lupa untuk mengedip, San kini membawa langkahnya secara rapuh, untuknya menuruni tangga, dan mencapai yang lainnya, yang masih berkumpul di area tengah tersebut.

Selagi Hongjoong, benar-benar bertahan di muka pintunya.

Tak ada yang bergeming, sampai San tiba.

Masih menggebu, San menjatuhkan buku yang sudah disulap bukan menjadi buku yang sebenarnya lagi saat terbuka. Dengan kedua mata memerah, San menatap ke sekitarnya, sampai jatuh pada Hongjoong, yang saat itu mulai berjalan mendekat dan melempar kabelnya.

Di sana San menggelengkan kepalanya, dengan ketidaktahuan.

"G-gue nemu hal-hal janggal... dari yang gue tau cuma... rak tadi... lampu dapur dan lampu di kamar gue... lalu buku ini... cuma itu..."

Namun Hongjoong, yang amarahnya tak mereda, justru menjadi semakin parah, berhenti di hadapannya.

Saat itu, Yunho, Juyeon dan Younghoon hendak mendekat. Seonghwa telah menangis dalam diam, Wooyoung dengan rasa tak percaya. Selagi Mingi dengan ketidakmampuannya mencerna karena satu hal.

✔️ OCTAGON 2: SEX, PARTY AND ROCK 'N ROLL (ATEEZ BXB SMUT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang