Octagon 2 - 18 : Rencana Merusak Rencana

488 50 25
                                    

Di hari itu, tanggal 21 Januari, adalah hari untuk pertunjukan mereka. Pada suatu acara musik tahunan, di mana tiga bulan awal sebelum acara inti di bulan April, mereka akan membuat acara yang lebih kecil. Bertujuan untuk mencari banyak penonton dari kota-kota kecil yang berpotensi. Kebetulan, di Januari, bulan pertama untuk melakukan pre-concert itu, kota kelahiran Hongjoong yang dipilih.

Namanya adalah Smash The Fest Up. Biasa disingkat STFU, dengan embel pre-concert di belakangnya untuk acara yang sekarang.

Sebelum penampilan, dengan urutan ke 8 dari 10 dari para penyanyi atau band lainnya, setelah menghubungi Hongjoong, pemuda itu yang langsung mendekat ke samping panggung untuk menemui mereka yang ingin menemuinya. Dalam keadaan sudah siap, walau sekarang masih penyanyi ke 4 yang berada di atas panggung.

Saat itu Hongjoong melihat mereka mendekat setelah dipersilahkan untuk mencapai backstage di acara outdoor tersebut. Hongjoong menatap satu per satu dari tiga yang dirinya kenal, ditambah dengan satu yang tak ia kenal sama sekali.

Hunters, jelasnya. Batara Kino Guinandra, jelasnya yang mendekat lebih dahulu sebagai leader pengganti jika Hongjoong tak ada. Lalu Byounggon Raka Sigit, dan kemudian Moonbin Gangga Respati. Ketiganya saling berpelukan secara singkat, sebelum salah satu dari mereka mengambil alih.

"Welcome home, mate." ucap Kino, yang menepuk punggung Hongjoong sebelum merangkulnya. "Sebenarnya kami pengen sih ngajak lo main ke tempat latihan kami, cuma ya kalau gak sempat, gak apa."

Hongjoong tersenyum, ketika Byounggon dan Moonbin mendorong sosok baru itu mendekat.

Barulah tatapan Hongjoong tepat terarah padanya.

Bersamaan dengan Kino mencoba memperkenalkannya. "Kenalin, keyboardist baru kami."

"Hei." Dirinya menyapa, sebelum mengulurkan tangannya pada Hongjoong. "Gue Hyunjae Thomas Cendana, baru resmi masuk Hunters tanggal 1 Januari kemarin. Salam kenal, Hongjoong. Such an honor."

Hongjoong membalas jabatannya dan tersenyum. "Salam kenal. Kita seumur?"

"Iya, kita seumur." Kino menjawab untuknya, sebelum mengedikkan dagu pada Hyunjae dengan tatapan ke arah Hongjoong. "Dia anak SMA Pendidikan."

"Dulu sering tawuran kita." Moonbin mengimbuhi.

Hongjoong menggerenyit, berusaha mengingat.

Namun, Byounggon langsung mengibaskan tangannya. "Lo gak akan inget. Waktu itu lo langsung ngacir soalnya ada Seonghwa."

"Oh." Hongjoong mengangguk, mencoba untuk ramah. "Gimana udah tiga minggu sama Hunters? Betah?"

"Betah. Banget malah." jawab Hyunjae. "Kami juga lagi nyiapin persiapan pindah."

"Pindah?" tanya Hongjoong, lalu melirik Kino.

Kino terkekeh terpaksa, menahan sejenak, sebelum menarik Hongjoong untuk berjalan bersamanya. Dirinya pun menoleh sedikit ke belakang, untuk pamit. "Bentar ya, gue sama Hongjoong dulu."

Mencapai tempat yang sepi, Kino melepaskan rangkulannya dan kemudian menghadap Hongjoong.

Sebenarnya ada yang ingin Hongjoong katakan, tetapi dirinya menunggu lebih dahulu.

"Kayaknya kami bakal pindah lebih cepat." kata Kino, menjelaskan sebelum ditanya. "Soalnya, kami mau coba bikin Hunters punya nama juga, dan kayaknya gak bisa kalau di sini. Berhubung duit kamu juga udah cukup, setelah jual cafe, kami bakal pindah."

"Lo jual cafenya?" tanya Hongjoong terkejut.

Kino langsung mengibaskan tangan, takut salah paham. "Maksud gue bangunannya. Lahannya. Kalau kepemilikan cafe masih punya kami, cuma cafenya mau kami pindahin ke ibukota. Gitu."

✔️ OCTAGON 2: SEX, PARTY AND ROCK 'N ROLL (ATEEZ BXB SMUT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang