Octagon 2 - 143 : Pilihan yang Tak Bisa Dipilih

394 45 84
                                    

"Tanggal 13, kita berangkat ke Pulau Berlian untuk shooting musik video kalian yang baru, dalam empat hari. Pulang tanggal 17."

Hajoon, tengah duduk menjelaskan akan jadwal mereka, di ruang tengah tersebut. Duduk di satu sofa yang biasanya diisi kepala keluarga, dengan kelima anggota The Overload lain berada di sofa panjang kiri dan kanannya.

Selagi yang lainnya, berada di dapur dan mempersiapkan untuk makan siang, sembari mengatur untuk pesta ulang tahun Seonghwa. Kebetulan, Seonghwa ingin mengajak teman-teman barunya di teater, dan para anggota rumah mempersilahkannya—yang penting dirinya bahagia.

Terlebih, ketika Hongjoong telah mengingatkannya pada mereka—saat Seonghwa tak ada—bahwa selama ini ada kemungkinan Seonghwa membenci ulang tahunnya. Lantaran, kejadian menyakitkan yang diterimanya pun hanya berselang hari dari hari ulang tahunnya.

Jadi mereka mencoba untuk menjaga moodnya sebaik mungkin. Walau sebelumnya, Mingi, terlibat perdebatan dengannya.

"Tanggal 23 ada pemotretan sampul dan wawancara dengan majalah Rocking Sheet."

"Majalah apa itu?" Juyeon mengernyit. "Belum pernah dengar."

Hajoon menatap layar iPad yang dipegangnya, sebelum menaruhnya di atas meja untuk mereka melihatnya.

Barulah, seluruhnya terkejut, walau hanya satu orang yang bereaksi berlebihan.

"Hah?!" Juyeon terperanjat. "M-majalah baru... dan penerbitnya dari... grup yang naungin Padom?"

"Ya." Hajoon mengangguk. "Yang hubungi saya itu Widyanto, sebagai Direktur Operasional di sana."

Semuanya terdiam dalam keterkejutan, pun rasa bahagia. Terlebih dari Yunho dan Juyeon, yang tahu jelas siapa yang disebutkan; Ketua Angkatan 39 itu.

Selagi Hajoon menggulir layarnya untuk berucap. "Berterima kasih pada Rastafara. Widyanto melakukan itu karenanya."

Hongjoong agak tersenyum, puas.

Saat itu Hajoon yang masih menggulir layar, berucap kemudian. "Penampilan fisik harus sudah selesai sebelum tanggal 10, ya? Pergi ke agensi, nanti diantar ke salon kita. Tapi jangan keluar dari konsep."

Mingi mengangguk lalu mengangkat tangannya. "Merah muda masih aman, 'kan?"

"Aman, Dimarasetya." Hajoon menjawab tanpa melihat. "Ada lagi yang akan mengubah model dan warna rambut?"

"Aku...!" Younghoon mengangkat tangannya, berhasil membuat Hajoon agak melirik untuk mendengarnya. "Biru muda?"

Hajoon menyetujui. "Ada lagi?"

"I'll go with blond."

Kalimat Yunho disetujui oleh Hajoon, yang kemudian, melirik Hongjoong dan Juyeon, yang sama-sama menggeleng.

"Kami hitam saja." Juyeon terkekeh, meringis pelan. "Biar keren, sangar. Ada bekas jahitan."

Beberapa terkekeh, tak tertahankan.

Selagi Hongjoong, memikirkan hal lainnya. "Venom gimana? Untuk lagu kami yang bersama Venom, itu ada musik video juga?"

"Ada." Hajoon menjawab. "Tapi seperti biasa, musik video kedua akan dirilis dua minggu setelah yang pertama. Pembuatannya nanti lebih banyak di studio, jadi akan dilakukan nanti."

"Baik."

Balasan Hongjoong membuat Hajoon mengunci layar, menatap seluruhnya satu per satu, untuk tersenyum tipis. "Ada yang mau ditanyakan sebelum saya pergi? Karena tampaknya kalian mau membuat pesta?"

Yunho dan Younghoon melirik pada beberapa persiapan mereka yang agak berantakan di ruang tengah. Lalu kemudian keduanya menggeleng, dilanjutkan oleh Mingi, Juyeon kemudian Hongjoong.

✔️ OCTAGON 2: SEX, PARTY AND ROCK 'N ROLL (ATEEZ BXB SMUT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang