Octagon 2 - 32 : Menembus Mata

488 49 31
                                    

Di hadapan meja bar, Yunho memilih untuk menghabiskan malamnya di sana. Setidaknya memanfaatkan kesempatan mereka untuk berkunjung ke pulau ini. Pikirannya sedang penuh, setelah kemarin malam, dirinya berhasil melalui langkah pertama untuk mendapatkan Mingi.

Ya, mendapatkan Mingi untuk apa yang diinginkannya. Untuk tujuannya. Tetapi belum sampai. Masih ada langkah yang harus ditempuhnya.

Kebetulan Yunho tak sendirian. Younghoon, sebagai teman sekamarnya, memilih untuk menemaninya.

Hanya saja memang, cara Younghoon menatap, seolah membutuhkan jawaban darinya.

"Apa?" Yunho mengedik, mengambil minumannya dan meneguknya. "Lo daritadi ngeliatin gue."

"Penasaran aja seorang Jenandra galau."

Jawaban dari Younghoon membuat Yunho agak terkekeh. "Lagi nyoba biar gak stress."

"Tapi stress beneran, 'kan?" tanya Younghoon, yang meraih gelas miliknya sendiri, kemudian mengedarkan pandangannya. "Mending lo lupain dulu selama kita di sini. Toh, semua orang yang datang ke pulau ini tuh cuma mau have fun."

"Lo mau have fun?" Yunho membalikkannya, yang hanya kembali meneguk minumannya selagi Younghoon menatapnya kembali. "Soalnya dari yang gue lihat, lo juga gak jalanin kehidupan lo dengan baik."

"Gue jalanin kehidupan gue dengan baik?" Younghoon mengoreksi, namun dengan tanda tanya.

Sedangkan Yunho agak terkekeh mendengarnya. "Belum ada niat move on dari Seonghwa?"

"At least gue gak gangguin dia." Suara Younghoon turun, terdengar sedih. "Kalau yang lo pikir, orang kayak gue gak pacaran lagi, ya memang karena gue rasa belum bisa."

"Efek Seonghwa terlalu kuat?"

Younghoon menatapnya sambil menjilat bibir bawahnya. "Sebenernya kalau gue denger itu dari lo, gue rasanya mau marah."

"Ah..." Yunho tersadar akan apa yang dilakukannya dahulu. "Buat itu, gue bener-bener minta maaf, Hoon."

"Dahlah, gue juga gak mau bahas."

Younghoon mengalihkan pandangannya. Sebelum satu tangannya bersandar pada pinggiran meja bar outdoor tersebut, untuk menghadap ke kolam renang. Karena itu, Yunho mengikuti arah pandangannya, dengan cara memutar arah duduknya dari kursi tinggi yang dapat memutar tersebut.

Di kolam renang tersebut, banyak sekali perempuan maupun laki-laki, berbusana seminim mungkin tengah bersenang-senang. Memang benar, jika keduanya di sini hanya untuk memikirkan masalah yang sedang menimpa. Toh, bukankah tempat seperti ini seharusnya menjadi pelarian?

Kalau begitu... mungkin besok?

:-:-:-:-:

Jam sudah menunjukkan pukul dua pagi, hari pun sudah berganti.

Sembari membenarkan ranselnya, Seonghwa bersiap untuk membaringkan tubuhnya di lantai, dan akan menggunakan ransel itu sebagai bantalnya. Sibuk sendiri, sampai akhirnya, dia mendapati Lino mendekat, dan menaruh ranselnya di samping ransel Seonghwa sembari menatapnya.

Seonghwa mengangkat alis, sambil tersenyum, menunggu Lino yang tampaknya hendak bicara.

"Ini masih jam 2, gue masih bisa anter lo pulang."

Mendengar ucapan Lino, Seonghwa mengedarkan pandangannya di ruang latihan tersebut. Di mana banyak dari teman-teman sanggarnya yang lain juga memilih untuk menginap. Lantaran pagi nanti, mereka akan latihan dimulai pukul 8 pagi.

✔️ OCTAGON 2: SEX, PARTY AND ROCK 'N ROLL (ATEEZ BXB SMUT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang