Octagon 2 - 67 : Beberapa Waktu Sebelumnya

534 48 59
                                    

Hanya Mingi yang sedang tak ingin memikirkan bahwa Yunho benar-benar menghindarinya. Padahal tak ada siapapun di rumah ini, selain mereka berdua.

Bukankah Seonghwa dan Wooyoung pergi dari rumah? Hongjoong tadi berpisah dengannya setelah pertunjukkan, mengatakan takkan pulang. Jongho sendiri demikian. San masih di rumah sakit, dan Yeosang? Mungkin menunggu San?

Entahlah.

Tetapi Mingi hanya di kamar sejak kepulangan mereka berdua, dirinya dan Yunho, bersamaan dari agensi. Kemudian Mingi berusaha mengalihkan perhatiannya, hanya dengan memejamkan mata sembari menekan lengan di atas matanya, berbaring di kasur, berharap bisa tertidur tiba-tiba.

Hanya saja, kemudian, sebuah panggilan masuk ke dalam nomornya.

Mingi merogoh ponsel dari dalam saku celananya, mengerang malas untuk melihat siapa dan menemukan sebuah nomor tak dikenal. Lantaran San masih berada di rumah sakit, pikirannya secara otomatis berpikir bahwa ini tentangnya. Tentu Mingi tak ingin ada penyesalan setelah mereka pun sebelumnya tak bisa menemukan San selama berjam-jam setelah kecelakaan, bukan?

Jadi, Mingi mengangkatnya.

Suara asing terdengar, langsung memanggilnya.

"Hai, Kak Mingi. Gue bakal cepat, tapi, apa lo lagi ada di rumah?"

Mingi belum menjawab, mencoba mencerna.

Saat di seberang, terdengar kekehan, "sorry, gue lupa. Gue temennya Jongho, pernah ke rumah juga. Soobin Arga Sastra dan gue harmless."

Tunggu?

Siapa namanya tadi?

"Soobin... Arga Sastra?"

"Yup!"

Itu nama... yang Hongjoong sebutkan, mengenai... adik seorang alumni lingkaran dalam yang tengah memiliki urusan dengan Yunho. Yang... harus Mingi ketahui asal usulnya. Yang juga... datang ke beach club lalu.

Benar.

Perlahan, Mingi mendudukkan diri, mencoba membalasnya. "Lo bilang... lo harmless, tapi kata itu bukannya lebih mencurigakan, ya, kalau disebutin tiba-tiba?"

"Gue kasih tau nanti." Terdengar kekehan lembut dari seberang. "Jadi lo ada di rumah, gak? Gue butuh jawaban sebelum tanggal 2 Februari berakhir."

Mingi terdiam sebentar, mempertimbangkan sembari mencari tahu maksudnya—walau ini kesempatan bagus, bukan? Mingi tak perlu sok mencari sosok bernama Soobin ini. Soobin sendiri yang mendatanginya, jadi ada banyak alasan untuk membela diri nanti.

Maka dari itu, Mingi mengangguk walau takkan terlihat. "Ya... gue di rumah."

"Sama siapa?"

"Yunho..." Mingi mengulum bibir bawahnya.

Terdengar suara kekehan kecil dari seberang.

"Kenapa?"

"Bisa lo jemput gue tanpa ketahuan Kak Yunho?" tanyanya. "Gue persis, ada depan gerbang rumah kalian."

"Rumah ka—" Mingi terkesiap, sebelum melesat turun dari kasur. "Serius?"

"Can you? I'm freezing out here."

Mingi menelan ludahnya.

Ya, Mingi perlu bertemu, tetapi tak secepat ini. Mingi belum memikirkan apapun, bahkan hanya untuk sekadar menghubungi Hongjoong—yang sebenarnya agak ia hindari, tetapi terikat akan janjinya sendiri.

Sehingga Mingi melakukan gerakan refleks tak berguna itu—mengangguk—dan kemudian keluar kamar secara hati-hati. Mingi menutup pintu, kemudian berjinjit menuruni tangga tetapi secara tergesa.

✔️ OCTAGON 2: SEX, PARTY AND ROCK 'N ROLL (ATEEZ BXB SMUT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang