Octagon 2 - 183 : Sepercik Jawaban, Sebanyak Kepercayaan Pt. 1

338 47 31
                                    

Satu pesan yang sama, dikirim pada dua grup chat berbeda. Pada grup chat mereka yang serumah, pun pada grup chat The Overload tanpa sang manajer.

Sebuah ajakan, untuk berkumpul di rumah sebentar, demi sesuatu. Ah, tidak. Beberapa hal sebenarnya, yang bagusnya, untuk dibuka dan dicari sekarang.

Semuanya tiba, tanpa membawa orang asing.

Younghoon datang sendirian, padahal sedang bersama Hyunjae sebelumnya. Lalu Seonghwa juga sendirian, karena diantar, di mana Lino langsung pulang.

Selagi Juyeon, yang tak serumah memang sedang berada di sana sejak sore menuju malam tadi.

Kini waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam.

Satu yang belum datang, adalah yang paling ditunggu. Dikhawatirkan sebenarnya. Juga ditakutkan.

Namun pada akhirnya, Hongjoong, sosok itu, datang juga pada akhirnya. Seorang diri. Terlihat lelah, tetapi berusaha menyembunyikannya.

Tempat yang sama, tempat di mana mereka biasanya melewati sidang demi sidang, pembicaraan demi pembicaraan.

Rasanya menakutkan.

Sangat.

Mungkin untuk sebagian orang.

Karena bagi Hongjoong, hanya menyesakkan, ketika dirinya duduk, di tempatnya biasa, yabg tak pernah berubah seperti yang lainnya. Satu kursi itu, untuk sendiri, di mana dirinya yang kurang lebih, selalu menjadi pembicara.

Tak selalu, memang.

Sama seperti sekarang, di mana Yunho, yang mengirimkan pesan itu, yang akan melakukannya. Yunho langsung menyisir area, untuk menghitung, bahwa semua yang dibutuhkannya, sudah berada di sana.

Sepuluh orang.

Satu sofa single lainnya—selain yang diduduki Hongjoong—diduduki oleh San, di mana Juyeon duduk di lengannya. Di sofa terpanjang terisi empat orang—tiga di dudukan, satu di lengan—yaitu Yunho, Mingi, Seonghwa dan Younghoon. Selagi di sofa yang berukuran sedang ada Wooyoung dan Yeosang. Seperti biasa, Jongho memilih untuk berdiri.

Semua sudah berada di sana.

Tanpa membuang waktu, pun untuk mengurangi ketegangan, Yunho langsung mengambil alih semuanya.

"Gue gak akan lama untuk ini." Yunho tersenyum, melirik ke arah Juyeon, Younghoon dan Seonghwa bergantian. "Karena mungkin ada yang mau pulang, atau apapun."

"Langsung aja." Hongjoong yang sudah bisa membacanya, berucap. "Gue masih punya urusan."

Juyeon hendak bicara.

Tetapi tak disangka, Younghoon mendahului. "Kami juga punya urusan sama lo."

Yang lain, melihat ke arahnya. Bahkan Hongjoong sendiri.

Selagi Younghoon, agak menyembunyikannya—tepat, setelah ia melihat ke arah tiga orang yang sebaiknya tak tahu apapun tentang ini. "Tentang Ovu."

San melihatnya.

Tak menghindar, Hongjoong hanya menarik napasnya.

Mendapatkan bagiannya kembali, Yunho juga menarik napas, tetapi lebih panjang untuk meyakinkan diri. Sekilas, Yunho melirik ke arah Mingi dan Yeosang, untuk mendapatkan kekuatan yang berbeda. Satu, karena tahu perjuangannya. Satunya lagi, sosok yang diperjuangkannya.

Barulah, Yunho menatap ke arah seluruhnya, bergantian, sembari mengatakannya. "Waktu kelas 2 SMA, gue ngehamilin pacar gue dan gak tanggung jawab."

Satu kalimat, yang sukses membuat seluruhnya terkejut bukan main.

✔️ OCTAGON 2: SEX, PARTY AND ROCK 'N ROLL (ATEEZ BXB SMUT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang