Octagon 2 - 83 : Pengakuan Rahasia

438 52 83
                                    

Berlangsung sangat menyakitkan, juga memilukan.

Seluruhnya berhenti dan memberikan Hongjoong juga Seonghwa, waktu yang mereka butuhkan untuk masing-masing. Sampai menjadi tenang, sampai bisa untuk kembali duduk di posisi masing-masing untuk melanjutkan.

Di mana sebenarnya, Younghoon juga sempat pergi sesaat menuju toilet diantara dapur dan ruang laundry. Younghoon sendiri masih kesulitan, untuk melepaskan Seonghwa, di mana, sudah tak ada lagi tempat untuknya.

Kini mereka sudah berada di sana lagi.

Tatapan teralih pada Jongho, yang sedikitnya terkesiap, sebelum menggelengkan kepala. "Gue gak ada."

"Jongho." Hongjoong menatapnya, tatapannya masih lelah terkuras karena hatinya baru saja disadarkan, untuk melepas Seonghwa. Sementara waktu. "Bilang aja."

"Gak ada." Jongho menatap seluruhnya yang meminta penjelasan. "Dari gue cuma, gue mergokin Kak Yeosang sama Kak Yunho dan selepas itu, gue gak mau ngasih maaf."

Di sana, Yeosang bereaksi cepat. "Jong—"

"Gak, Kak." Jongho menatapnya, menggeleng lagi. "Seenggaknya kasih gue waktu. Karena lo lagi egois, jadi, biarin gue juga egois sama apa yang gue rasain."

Seonghwa meminta Yeosang untuk membiarkannya, dengan sebuah anggukan, sembari menyentuh lengannya.

Selagi Jongho, kemudian melanjutkan pelan. "Dan gue muak karena kalian selalu anggap gue anak kecil."

"Kita gak—"

"Kalau gak anggap gue anak kecil, berhenti anggap gue gak punya perasaan juga." Jongho sendiri langsung memotong Yunho yang mencoba berucap. Sebelum Jongho, menarik napasnya, merasa lelah. "Ah, maaf. Gue paham... gue udah gak bisa ngapa-ngapain lagi. Kak Yeosang pengen lo, Kak Yunho. Pada akhirnya, pilihannya jelas, setelah dulu bikin gue dan Kak Yeonjun terombang-ambing gak jelas."

Yeosang merasa sangat bersalah sampai menunduk.

Sementara Seonghwa, memilih untuk berucap kemudian. Dengan banyaknya jejak air mata di wajahnya. "Gue rasa... buat Yunho dan Yeosang, jangan dulu maksain diri. Kalian sadar yang kalian lakuin itu arahnya menuju seksual. Gue yakin bukan yang lain gak mau dukung kalau kalian udah saling yakin buat satu sama lain, tapi kasih waktu. Mungkin satu bulan, mungkin lebih, sampai kalian paham, kalau yang kalian mau bukan seks semata."

"Gue setuju..." Wooyoung berbisik, namun menatap seluruhnya. "Gue kemarin ada di titik itu..."

Juyeon menarik napasnya panjang, sebelum melirik ke arah San, sambil mengerutkan hidungnya. "Yang penting, semua udah jelas, ya, San?"

Di sana San menyetujui, tetapi langsung menatap ke arah Wooyoung. "Lo diem, jangan banyak tingkah lagi. Lo boleh kejar orang lain, gue dan Juyeon pasti cuma bakal diem di tempat, tapi jangan rebut punya orang lain, apalagi temen lo sendiri."

"Paham." Wooyoung tercicit, melirik pada Yeosang. "Sorry, Sang. Gue minta maaf banget."

"Iya..." Suara Yeosang nyaris tak terdengar, sebelum ia duduk dengan tegak dan kemudian agak menunduk pada seluruhnya. "Gue juga sangat minta maaf... terlebih untuk San, Hongjoong... dan Jongho..."

San memilih untuk mengalihkan tatapannya, pada Younghoon. "Younghoon, got any words?"

"Gak ada." Younghoon tersenyum simpul, lalu menatap ke arah Seonghwa di seberangnya. "Aku cuma mau lihat kamu bahagia. Jadi, bahagia, ya?"

Tak bisa dicegah, Seonghwa langsung menggigit bibir bawahnya menahan tangis.

Selagi Younghoon, memilih untuk terkekeh sembari agak menendang kursi yang diduduki Hongjoong—sampingnya, arah berbeda. "Lo jadi sama gue sekarang—yang sama-sama ngerelain. At least, gue udah jadi gak mau nonjok lo lagi, karena lo lepasin dia."

✔️ OCTAGON 2: SEX, PARTY AND ROCK 'N ROLL (ATEEZ BXB SMUT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang