Octagon 2 - 11 : Sumber Daya

495 60 23
                                    

"Gak mau! Gak mau!"

"Cepet."

"Tolongin Nagyung! Gak mau pergi!"

"Jangan bikin gue mar—"

"Siapa aja, tolongin Nagyung! Aaaa, Jongho, tolongin Nagyung!"

Jeritan itu mampu membuat San dan Wooyoung berlari ke bawah, di pagi hari tersebut. Terpaksa bangun, untuk mendapati bagaimana Hongjoong menyeret Nagyung ke arah pintu, dalam keadaan dirinya masih mengenakan pakaian tidur.

Wooyoung mendekat lebih dulu, lalu mencoba untuk melepas tangan Hongjoong dari tangan kecil perempuan itu. "Jir, lo serius mau kayak gini?"

"Hongjoong, lo anjingnya jadi double, kayaknya." balas San, sebelum menarik alih Nagyung dan melindunginya di balik tubuhnya. "Gue rencana mau ke agensi hari ini. Mau nawarin kerjasama sama Nagyung, biar dia promosiin. Kita bisa gaet fans dia yang memang mostly cewek."

Tetapi Hongjoong menatap datar pada Wooyoung, San lalu pada Nagyung yang mengintip dari balik bahu San.

"Kak Hongjoong jahat banget..."

Cicitan Nagyung hanya membuat Hongjoong, dalam keadaan sudah rapi, memasang ekspresi tegas. "Denger. Pilihan lo cuma dua. Lo balik, atau lo tinggal di apart."

"Mau di sini!" Nagyung membalas keras, sambil meremas pakaian San lebih kuat dari belakang. "Cecil punya uang! Cecil bisa ikut patungan ke rekeningnya Kak San."

"Lah? Kok tau?" San agak melirik ke belakang.

Nagyung langsung meliriknya dengan senyuman sangat manis, sampai matanya menyipit. "Diceritain Kak Seonghwa~"

"Tuh, anaknya juga dah tau kalau tinggal kudu bayar." balas Wooyoung. "Lagian, lo kenapa gini amat sama adik kandung lo sendiri?"

"Bukan kandung." balas Hongjoong malas.

Nagyung langsung berseru. "Ayah kita sama! Masih satu darah! Kita masih punya sifat yang sama!"

"Hah?" Wooyoung langsung membawanya untuk berpikir. "Sifat yang samanya apa, ya? Hongjoong kalau di rumahnya, teriak-teriak juga kayak kamu?"

"Pokoknya ada yang sama!" Nagyung mengerucutkan bibir pada Wooyoung, sebelum kembali mengintip ke depan. "Nagyung juga punya cita-cita buat kuliah di Universitas Bakti Bangsa."

"Gak!"

San dan Wooyoung, refleks menjawab bersamaan secara cepat dan tak terduga. Keduanya juga terkejut mengapa bisa mengatakan hal serupa. Selagi Nagyung mengerjapkan matanya dengan polos, menatap keduanya.

"Kalian semua kuliah di UBB, 'kan? Kenapa Nagyung gak boleh?"

"Gak boleh pokoknya." Wooyoung langsung mengibaskan tangannya cepat. "Kampus jelek, cari yang lain aja."

Sembari menoleh, San mengangguk-angguk. "Memang jelek banget pokoknya. Sangat jelek."

"Ih, aneh." Nagyung menatap heran pada Wooyoung dan San secara bergantian. "UBB masuk Top 3 kampus di Negara kita loh."

"Iya memang—"

"Semua yang lulus dari sana selalu terjamin!" Nagyung masih mencoba mencari jawaban. "Soalnya aku sama temen-temen aku juga pernah ngetawain, ada beberapa syarat lamaran pekerjaan, harus lulusan UBB. Spesifik banget! Kayaknya yang punya pekerjaan itu asalnya dari sana."

Tiba-tiba saja dari arah dapur, Seonghwa muncul dengan penampilan barunya yang memang masih belum biasa dilihat yang lain. Seonghwa berseru, sampai menarik perhatian ke-empatnya sekaligus.

✔️ OCTAGON 2: SEX, PARTY AND ROCK 'N ROLL (ATEEZ BXB SMUT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang