Begitu Mingi menghentikan laju motornya, tepat setelah mobil di hadapannya berhenti, ia memilih untuk turun. Sembari Mingi melepas helmet, tahu bahwa yang dimaksud, tengah tak baik. Terlebih, dirinya sangat bekerja keras sampai baru selesai pukul sembilan malam itu. Di mana Mingi, menunggunya sampai selesai.
Bukan, Mingi tidak memikirkan tentang seks.
Tetapi satu surat yang diberikan pada Soobin, tentu saja membuatnya berpikir. Mengapa ada peringatan seperti ini, ditujukan kepada Soobin, agar tak mengganggu Hongjoong?
Memangnya apa yang Soobin lakukan pada Hongjoong selama ini? Tak ada bukan? Soobin hanya menawarkan informasi pada Hongjoong, di mana Mingi yang diminta membayarnya.
Namun sampai titik ini pun, mereka belum melakukannya, bukan?
Mingi mengetuk kaca mobil Soobin usai menaruh helmetnya di atas stang motor. Untuk dirinya menunggu suara, dari kunci pintu mobil yang dibuka, walau tanpa Soobin melirik.
Karena itu, Mingi masuk ke dalam secara hati-hati, untuk mengecek keadaannya.
"Gue gak akan bilang itu orang iseng karena jelas tertuju-"
"Ini ada hubungannya dengan pemilihan ketua, gak?" Soobin bergumam, memotong, lalu melirik Mingi. "Come on, bokap dan kakak gue ketua. Gue selalu up to date tentang ini."
Mingi mencoba menenangkannya. "O-oke...? Gue gak mikir tentang gimana lo tau tapi mungkin... bisa jadi?"
"Tapi gue belum gerak apa-apa..." Soobin berbisik.
Barulah, Mingi agak mengernyit. "Lo mau gerak apa terhadap Hongjoong?"
"Gue?" Soobin melirik, dengan santai, seperti tidak memiliki apapun di kepalanya. "Gue cuma mau bantu."
Mingi masih tak paham.
Sampai Soobin menatap ke depan, meremas setirnya di mobil yang ditepikan di pinggir jalan itu. Kekehannya muncul, dalam ketidakpercayaannya juga pada pikirannya sendiri. "Ini gue... masih dianggap musuh? Padahal, gue gak ikut-ikutan lingkaran dalam... karena gak ada di pihak yang sama..."
"Gue rasa, lo coba tenang dulu." Walau begitu, Mingi mencoba lagi. "Gimana pun juga, lo gak ngapa-ngapain, 'kan? Semua cuma peringatan tak berdasar, 'kan? Jadi gimana kalau-"
"Kak Mingi." Soobin memotong dengan menatapnya. "Gimana kalau kita gak jadi ke hotel?"
Mingi terkesiap sebelum mengangguk-angguk cepat. "Gue gak masalah sama itu, serius-"
"Gue ada tempat lain yang bisa kita tuju." Soobin, menyentuh gigi mobilnya, sebelum mengedik. "Lo mau naik mobil atau motor lo lagi?"
Tak mengerti dengan keadaannya, Mingi memilih keluar dari mobil tersebut. Lalu berjalan pelan, bergerak menuju motor sembari merogoh saku celananya.
Dengan cepat, Mingi mengetikan pesan, lalu mengirimnya pada seseorang.
.
.
.
Mangi.
soobin dapat peringatan
anonim
buat gak sentuh lo
tapi soobin yang gue tau
ga ngapa ngapain lo
bahkan dia mau buat ngasih lo infoDi langkahnya yang baru saja keluar dari elevator, Hongjoong berhenti sesaat. Membaca dalam diam pesan yang masuk tersebut, yang mana membuatnya juga mengernyit berpikir, di posisinya yang baru pulang dari café milik teman-temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ OCTAGON 2: SEX, PARTY AND ROCK 'N ROLL (ATEEZ BXB SMUT)
FanfictionOctagon dan The Overload menyelam pada dunia di dalam lingkaran dalam yang lebih luas. Semua berpusat pada sex, pesta dan rock n' roll. Walau sebenarnya, semua adalah tentang kekuasaan. Starts : January 18th, 2023