Juyeon menarik napas panjang, usai berhasil membuat San dan Wooyoung benar-benar lelah dalam keheningan, sampai mereka tertidur—ketika pukul dua pagi sudah tiba, mereka memang pindah ke ruang tengah sebelumnya.
Di ruang tengah itu, San tertidur di sofa single, sedangkan Wooyoung di sofa panjang. Berbaring. Sampai Juyeon harus memasuki kamar Hongjoong, meraih dua selimut dan menyelimuti masing-masing diantaranya.
Barulah Juyeon mendudukkan diri di sofa berukurang sedang, sembari mengerang memijat pelipisnya sendiri.
Perasaannya benar-benar tak menentu.
Ada rasa ingin kembali pada Wooyoung, namun, mengingat bahwa dirinya harus fokus pada pemilihan Hongjoong—penebusannya akan rumitnya semua hal ini jelas ada sangkut pautnya dengan pemaksaan dari Juyeon pada Hongjoong Oktober tahun lalu—rasanya tak mungkin. Di sisi lain, Wooyoung pasti butuh waktu untuknya menerima kematian Yeonjun. Juga di sisi lainnya, dengan mengejar Wooyoung sebenarnya... Juyeon tak ingin menyakiti San sudah membalas perasaan Wooyoung sejak lama.
Begitu kuat keinginan untuk mengalah, tetapi sejak dahulu... Juyeon cukup tak suka untuk mengalah.
.
.
.
Sampai detik ini, Yeosang sama sekali belum tertidur. Memikirkan semua yang Yunho katakan, membuatnya terus terjaga.
Yunho benar-benar membuka diri, seolah tak takut Yeosang akan menjadikannya alasan untuk meninggalkannya. Yunho juga memberikannya janji, disaat dirinya baru saja membuka bahwa dahulu ia tak bisa bertanggung jawab.
Sehingga Yeosang berada dalam kebingungan, walau isi kepalanya menjerit, seolah tahu jawabannya.
Dengan rapuh, Yeosang melirik ke arah sisi kasur, di sampingnya. Yeosang mengusapnya pelan, dan baru menyadari bahwa... tak seharusnya ia juga tak bertanggung jawab atas seseorang yang sudah ia berikan harapan.
Kini hanya tertinggal memori...
...dan waktu yang dikembalikan.
Sedangkan Yunho di dalam kamarnya pun, tak bisa tidur.
Jika bisa menguraikan isi kepalanya, ada banyak sekali yang Yunho pikirkan. Mulai dari tanggung jawabnya pada Soobin, dirinya yang perlu menjaga Hongjoong, membuka pahit lama yang berusaha tak ia rasakan akan masa lalu bejatnya, kemudian dua lainnya.
Yeosang dan Mingi.
Yeosang yang kini akan ia perjuangkan, walau rasa takut dapat menyakitinya pun terlampau besar. Kemudian Mingi... yang bagaimanapun juga menjadi korban dari pikiran dan perbuatan semenanya.
Semua... tentang tanggung jawab.
Sial sekali.
Sekarang Mingi ada di tangan Soobin.
Memuakannya? Yunho tak tahu apakah dia khawatir pada satu teman baiknya, yang ia kenal lebih dulu, daripada yang lain—kecuali San karena satu jurusan, atau karena Yunho merasa harga dirinya terinjak-injak oleh Soobin?
Atau bisa juga... karena Yunho masih menginginkan sesuatu... dari Soobin?
Sial... itu mengapa Yunho tahu, memantapkan diri pada Yeosang, butuh usaha sangat besar. Lantaran, Yunho sangat tahu, dirinya tak bisa diandalkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ OCTAGON 2: SEX, PARTY AND ROCK 'N ROLL (ATEEZ BXB SMUT)
ФанфикOctagon dan The Overload menyelam pada dunia di dalam lingkaran dalam yang lebih luas. Semua berpusat pada sex, pesta dan rock n' roll. Walau sebenarnya, semua adalah tentang kekuasaan. Starts : January 18th, 2023