Masih tak ada kabar.
Resmi dirilisnya album kedua The Overload yang bernama Garden of Eden, dengan lagu utama berjudul Temptation telah dirilis secara digital bersama dengan musik video. Pagi nanti, versi fisiknya pun akan di rilis, dilanjutkan dengan showcase yang akan dilakukan sore harinya.
Tetapi Hongjoong, masih tak ada kabar.
San benar-benar di puncak emosinya, sampai tak sengaja menggigit lidahnya saat berdecak marah karena panggilan ke tiga puluh duanya masih belum diangkat sejak jam 9 lalu.
Di dinding dekat pintu masuk toilet pria, San menekankan kepala belakangnya sembari memejamkan mata. San mengerang tertahan dan sebenarnya ingin sekali meneriakannya. Satu tangannya yang mengepal, ingin sekali ia lampiaskan pada sesuatu.
Kala itu, sudah pukul setengah dua pagi.
Entah di mana Mingi dan Younghoon berada setelah acara puncak untuk ucapan terima kasih dari para anggota The Overload. Hanya saja memang Juyeon bersama Yunho terperangkap pada sebuah ruangan tertutup VVIP lainnya. Berbeda dari sebelumnya di mana mereka berada di sofa VVIP.
Pasti ada hubungannya dengan lingkaran dalam karena mereka berada di sana bersama Hyungwon.
Tetapi di sini, San masih mengurus tentang Hongjoong.
Sampai tiba-tiba San merasakan sentuhan di bahunya, dari arah depan. San sontak membuka mata dan agak terkejut, karena menemukan Jennie di sana.
Keduanya bertatapan untuk menanyakan pertanyaan yang sama.
"Hongjoong di mana?"
Baik San maupun Jennie, sama-sama menatap kecewa setelahnya. Tahu, bahwa diantara mereka, tak ada yang tahu jawabannya.
"Kok aneh, malah gak ada?" Jennie mendesah pelan, sebelum mengikuti San, untuk bersandar di sampingnya.
San melirik dengan tatapan aku-sedang-tidak-ingin-sok-akrab-denganmu, tetapi berakhir dengan dirinya kembali menyandarkan kepala dan memejamkan mata.
Selagi Jennie melipat kedua tangannya di dada. "Akhir-akhir ini susah banget dihubungi. Memangnya dia ke mana?"
"Lagi kacau orangnya." San menjawab tanpa bereaksi pada tubuhnya. "Gue capek banget ngurusin dia."
Jennie menghela napas, mengedikan bahunya. "Nasib manajer, 'kan?"
"Ya." San terdiam sesaat, lalu melanjutkan dengan kepasrahan, yang berbanding terbalik dengan kalimatnya. "Untung udah gak urus."
Karenanya, Jennie meliriknya bingung. "Maksud lo?'
Tetapi San tak ada niat untuk menjelaskannya pada Jennie. Bagaimana pun juga, San, agak membencinya.
Tak mendapat jawaban, pun karena tak adanya Hongjoong di sini, membuat Jennie kemudian menghela napasnya. Jennie pun segera berlalu meninggalkan San begitu saja, yang sebenarnya membuat San bersyukur.
Setidaknya San tak perlu meladeni siapapun.
Posisi San masih bersandar pada dinding, pun dengan kepala belakangnya yang ditekan, juga masih memejamkan mata.
Namun, mungkin dari perkiraan San, itu hanya berjarak satu menit, sampai kemudian ada sentuhan yang menyelip diantara tengkuk juga dinding. Sentuhan yang langsung membuat remasan pada tengkuknya, membuat San meluruskan kepalanya seketika dan membuka mata secara paksa.
Hampir saja San menepis jikalau tak melihat siapa yang melakukannya.
Karena itu adalah Hajoon, yang tersenyum menatap San, seolah mereka sudah mengenal dekat.

KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ OCTAGON 2: SEX, PARTY AND ROCK 'N ROLL (ATEEZ BXB SMUT)
FanfictionOctagon dan The Overload menyelam pada dunia di dalam lingkaran dalam yang lebih luas. Semua berpusat pada sex, pesta dan rock n' roll. Walau sebenarnya, semua adalah tentang kekuasaan. Starts : January 18th, 2023