Octagon 2 - 31 : Dua Pada Dua Untuk Satu

575 59 77
                                    

Untuk mengalihkan diri dari pikiran beratnya--oh, bagaimana tidak, San tengah memikirkan kemungkinan yang terjadi di kamar sebelah, lantaran Hongjoong dan Mingi satu kamar sekarang--ia pun mendekat ke arah Juyeon. Pada Juyeon yang tengah merokok di balkon, yang dihampirinya kemudian berdiri di sampingnya.

Terarah langsung ke arah pantai, juga dua buah kolam renang yang berada di hadapan panggung. Sungguh, esok akan menjadi malam yang menyenangkan. Sebuah pertunjukan, dari acara yang memang dibuat langsung oleh beach club ini.

Juyeon menyodorkan rokoknya--barang kali menawarkan. 

Tetapi San menolaknya segera. "Ada seleksi di kampus, minggu depan. Lagian gue gak ngerokok, kalau gak kepepet."

"Anggap aja kepepet." Juyeon mendecih dalam kekehan, lalu menatap ke depan, untuk menikmati suasana malam tersebut. "Gak usah sok galau. At least, lo sama Younghoon harus agak normal."

"Lo sendiri kenapa?" tanya San yang kini ikut menatap ke depan. "Ngapain galau juga?"

"Tau sendiri kali jawabannya." balas Juyeon malas.

San tertawa karena jawaban itu. Satu tangannya menepuk punggung Juyeon. "Gue kira, gue kalah dari lo. Ternyata kita kalah sama orang lain, ya?"

"Jir." Juyeon menepis dengan lengan, sebelum menghisap batang rokoknya. "Gue beneran lagi patah hati. Mending lo diem aja."

"Anak lingkaran dalam patah hati... pfft..."

Sindiran dari San membuat Juyeon meliriknya dengan mata membulat, namun tawanya hampir keluar. "Ini lo beneran envy karena gak masuk kriteria lingkaran dalam, ya?"

"Lo masuk sana juga malah pengen keluar, 'kan?" San masih memiliki counter.

Tak salah jika Juyeon tertawa--yang sebenarnya menertawakan dirinya sendiri atas fakta itu. "Ya, gak salah sih..."

"Lawak." San ikut tertawa kembali. "Di kampus lain tuh, kalau mau nguasain tuh masuk BEM, atau jadi anak HIMA. Lah, cuma di UBB, keduanya gak akan punya power, kalau gak ada anak lingkaran dalam."

"Bener banget, anjing." Juyeon yang mengumpat, menghisap rokoknya agak agresif. "Lo coba pikir, tahun lalu tuh, yang jadi ketua BEM, bukan salah satu anak lingkaran dalam. Lo harus tau, dia beneran gak punya power anjir. Paling depan awam doang. Di belakang? Dipake dia sama anak lingkaran dalam."

"Lo juga?" tanya San penasaran. "Make dia maksudnya?"

Juyeon terdiam sebentar, sembari menjilat bibir bawahnya yang sedikit kering terasa. "Sebenarnya dia tuh, karena jadi ketua BEM, dan bakal punya modal nanti, anak lingkaran dalam pada rusakin dia. Ngerusaknya dengan cara jebak dia sama drug. Pokoknya ketauan, terus mundur dia."

San meringis mendengarnya. "Lo semua fungsinya apa, sih?"

"Bikin orang-orang mau jadi anak lingkaran dalam dengan iming-iming sukses dan aman, di masa depan, yang mana memang bener." jawab Juyeon, terdiam sesaat memikirkannya. "Gue juga masuk karena itu. Gue butuh... masa depan."

"Terus?"

"Ngumpulin banyak budak, ngerusak banyak orang, biar saingan berkurang." Juyeon menghela napas, sebelum mencoba menikmati kembali rokoknya. "Pokoknya gini; lo jadi lulusan anak UBB pasti banyak jalan buat sukses. Tapi kalau sekiranya lo bakal lebih dari pada salah satu kandidat di lingkaran dalam, ya lo bakal dikejar jadi budak, dirusakin, biar lo nanti di masa depan gak bisa apa-apa."

Barulah San menyadarinya. "Berarti gue gak berpotensi dong?"

"Lo mau dikejar, anjing?" Juyeon terbahak karenanya. "Lagian, lo udah masuk Nama Aman si Hongjoong, yang dua belas itu, 'kan? Tolol."

✔️ OCTAGON 2: SEX, PARTY AND ROCK 'N ROLL (ATEEZ BXB SMUT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang