Dengan senyuman tipis, San membiarkan Hajoon menurunkannya di depan rumahnya, ketika mereka telah sampai kembali di ibukota. Hajoon sempat mengingatkannya hal; yang mana, lagi, tak jauh dari Hongjoong.
Tetapi ada satu pesan lainnya.
"Jangan buat juga dirimu gila karena menjaga yang akan gila."
Sekiranya seperti itu.
Hanya saja, San sudah tahu Hongjoong seperti apa.
Sehingga ketika Hajoon melenggang pergi bersama mobilnya, San langsung merogoh saku untuk menghubungi Hongjoong. Ya, walau agak sedikit sedih karena baik Juyeon dan Wooyoung tak menghubunginya, tetapi San mencoba untuk tak memikirkannya lebih dulu. San pun beranjak masuk ke area halaman, menaiki tangga, sembari menunggu kapan panggilannya terangkat.
Tak ada.
Tak diangkat.
San masuk ke dalam rumah dan mencoba menghubungi lagi, pun mengecek ke dalam kamarnya. Tetapi tak bisa ditemukannya, sehingga San mencoba menyisir area.
Sampai menuju dapur, San menemukan Jongho tengah merapikan beberapa alat makan.
Jongho menoleh saat San mendekat.
Di mana San pun langsung menodongnya dengan satu pertanyaan. "Hongjoong ke mana?"
"Nagyung baru aja chat, diajak Kak Hongjoong ke Rockopolis."
Agak mengernyit, San bertanya. "Rockopolis? Di mana?"
"Puncak, pinggiran kota?" Jongho bertanya balik karena merasa tak yakin. "Yang pasti kompetisi band rock indie lagi, mereka nonton."
"Thanks!"
Benar-benar tak berpikir untuk istirahat terlebih dahulu. San langsung melesat setelah menaruh tasnya asal, untuk pergi keluar seraya membawa kunci mobilnya yang terletak di meja samping pintu.
Segera San turun menuruni tangga, masuk ke dalam mobil, menyalakan mesin, sembari mencoba menghubungi Hongjoong lagi.
Mobil itu keluar dan melaju dengan cepat.
Tak terangkat.
San mencoba lagi, sembari menyetir agak mengebut dan sesekali melirik layar.
Tak ada yang bisa dipikirkannya, selain mengulang permintaan Hajoon dan menjadikannya tanggung jawab.
Sampai tiba-tiba San melirik ponselnya, kemudian bergidik dan mematikannya secara cepat, sebelum melemparnya ke jok samping. Secepat kilat, seperti bagaimana napasnya pun langsung tercekat, dan tak beraturan.
Bulu kuduknya berdiri, menyerang sepanjang garis punggungnya. Merindingnya bahkan sampai menyerang tulangnya.
San membulatkan matanya sampai tampak hampir melompat keluar.
Bagaimana bisa, San kembali dalam keadaan serupa, di mana dirinya terfokus untuk menjalani apa yang Hajoon minta, lalu membuat ia menghubungi Hongjoong, di tengah keadaan menyetir?
Tak boleh.
Sejarah tak boleh terulang.
San tak boleh sampai celaka lagi lantaran untuk mencari Hongjoong.
San tak boleh membiarkan sejarah terulang.
.
.
.
Sembari menjilat bibir bawahnya, Hongjoong agak menyesali karena hari itu, ia tak mengenakan jaket. Hanya sebuah kaus berlengan pendek, berwarna hitam, yang tak mungkin ia lepas di malam tepian hutan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ OCTAGON 2: SEX, PARTY AND ROCK 'N ROLL (ATEEZ BXB SMUT)
FanfictionOctagon dan The Overload menyelam pada dunia di dalam lingkaran dalam yang lebih luas. Semua berpusat pada sex, pesta dan rock n' roll. Walau sebenarnya, semua adalah tentang kekuasaan. Starts : January 18th, 2023