Octagon 2 - 170 : Pengawal dan Kesatria Pt. 2

348 48 39
                                    

Empat orang berdiri mengelilingi makam tersebut. Satu tak tahu apapun. Tiga menyembunyikan hal.

Dalam keheningan, baik Wooyoung, Yeosang, Juyeon maupun Serim, tak ada yang mengatakan apapun. Hanya selesai, setelah menabur bunga, dan menaruh pula di atas pot kaca, mereka hanya bisa menyesali waktu di mana tak ada siapapun yang bisa mencegahnya.

Walau memang, Serim akan tetap berpikir bahwa itu adalah sebuah kecelakaan yang mungkin bisa dicegah, toh Yeonjun sedang beramai-ramai. Sedangkan Wooyoung, Yeosang dan Juyeon merasa bahwa mereka seharusnya berusaha lebih kuat lagi, untuk menyelamatkannya di hari itu.

Tetapi semua telah berlalu.

Hongjoong pun tak akan suka jikalah ia tahu, mereka masih meratap dan menyesal karenanya. Setidaknya, biarlah perasaan itu tetap dalam hati, tak keluar sama sekali.

Saat itu mereka berempat pun beranjak untuk pergi. Wooyoung mendekat pada Juyeon yang langsung memeluk pinggangnya, selagi Serim mengusap punggung Yeosang di baliknya.

"Omong-omong," Serim memilih berucap, membelah sunyi. "Kak Juyeon dan Wooyoung jadian lagi, kah?"

Kebetulan langkah mereka berdua lebih dahulu di depan, sehingga keduanya refleks menoleh, untuk melihat ke arah Serim.

Wooyoung saat itu melirik Yeosang, yang hanya mengedikan bahunya tipis.

Tak disangka, Juyeon hanya terkekeh sembari mengacak rambut Wooyoung. "Belum resmi. Bentar lagi."

"Oh, ya?" Serim tampak senang. "Bagus dong? Tapi San gimana?"

Wooyoung meringis kecil tak bisa menjawab.

Sedangkan Juyeon hanya terkekeh, untuknya mengecup samping kepala Wooyoung, tepat ketika mereka keluar dari area makam. "Kita lihat nanti."

Kebetulan, karena mereka berencana untuk makan malam lebih awal bersamaan, mereka pun bersiap untuk pergi. Janjian di tempat yang memang sudah ditentukan. Langsung saja, Yeosang masuk ke dalam mobil Serim, selagi Wooyoung berdiri di samping motor Juyeon dan membiarkan lelaki itu memasangkan helmet di kepalanya.

Wooyoung memikirkan sesuatu sejak semalam, dan memilih untuk mengutarakannya. "Poli itu apa sih?"

"Hm?" Juyeon tampak sibuk untuk mengunci helmet tersebut.

"Yang Hongjoong bilang semalam." Wooyoung mengulang. "Apa memangnya?"

"Ah itu..." Juyeon agak menjilat bibir bawahnya, sesaat, sebelum kali ini sok sibuk untuk mengatur tali helmet yang dikenakannya pada Wooyoung. "Poliamori. Hubungan lebih dari dua."

"Kayak kita bertiga sekarang?"

Juyeon menggelengkan kepalanya pelan. "Agak beda. Kalau sekarang, aku dan San coba dapatin kamu. Kalau misalnya kamu nerima kami berdua, and we cool about that, tetap aja ceritanya kamu punya dua pacar."

"Terus maksudnya poliamori apa?" tanya Wooyoung kembali.

Kali ini, Juyeon mulai menatapnya, sembari tersenyum dan menangkup arah pipi, lewat samping helmetnya. "Kalau kita poliamori, bukan cuma kamu yang punya hubungan sama aku dan San. Tapi aku dan San juga, bakal jadi sesuatu. Paham?"

"Oh...?" Wooyoung mengerjap, karena memang baru memahaminya. "Jadi... rata?"

"Iya, rata." Juyeon mengangguk, sebelum meringis, untuk menampar pantat Wooyoung sekali sebelum meremasnya. "And we know you wouldn't want that to happen."

Tak bohong, Juyeon dan San, pernah membicarakannya.

"Kerasa sakit atau apa gitu?"

San memutar mata usai mendapati Juyeon bertanya hal seperti itu padanya. San hanya mengaduk oatmeal yang baru dibuatnya, sebelum memberikannya agak kasar pada Juyeon.

✔️ OCTAGON 2: SEX, PARTY AND ROCK 'N ROLL (ATEEZ BXB SMUT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang