Octagon 2 - 175 : Satu Hari Tenang yang Tak Tenang Pt. 1

397 42 56
                                    

Sembari mengerjapkan matanya berulang kali, Nagyung tak menyangka bahwa setelah dirinya sampai ke rumah bersama Jongho—Hongjoong menyuruhnya lewat Saerom—dirinya menemukan sang kakak baru selesai mandi. Bersiap dengan cepat, Hongjoong segera berpakaian, kemudian mengajaknya pergi berdua, tanpa Jongho.

Ya, lagipula Jongho masih punya kelas.

Ah, sebenarnya tak benar-benar berdua.

Karena di mobil lainnya, Yunho juga ikut pergi.

Tepat ketika mereka sampai di sebuah salon, rupanya sudah ada Mingi, Juyeon bersama Wooyoung dan juga Younghoon di sana. Yang mana dua diantara tiga orang itu, sudah duduk di bangku salon, dan tengah diwarnai.

Hongjoong meringis, untuk mendorong Yunho masuk lebih dulu. Di mana Hongjoong mendekat pada Juyeon dan Wooyoung, yang menunggu, lalu menghela napasnya.

"Lo beneran gak mau diwarna?"

Karenanya, Juyeon melirik ke arah Wooyoung yang tengah dirangkulnya sembari tersenyum. Jahil. "Warnain gak?"

"Gak perlu." Wooyoung melihatnya, untuk mengamati wajahnya. "Bagus kayak gini. Hitam. Potongan pendek. Bagian di atas telinga dikikis habis."

"Mau pamer bekas jahitan." kekeh Juyeon.

Hongjoong mengangguk, lalu tatapannya terarah pada Nagyung yang masih kebingungan. "Kamu sekalian ganti warna rambut, ya? Kalau bisa, agak panjangin, mau?"

"Kenapa?" Refleks, Nagyung memiringkan wajahnya begitu bingung. "Nagyung jelek ya rambut pink?"

Dengan santai, Juyeon memukul lengan Hongjoong. "Kok lo ngatur adik lo?"

"Bukan ngatur." Hongjoong mendesah pelan pada Juyeon, lalu menatap Nagyung setelahnya dengan nada bicara kembali lembut. "Memang gak bosan? Bukan jelek, cuma, ganti aja."

"Tapi..."

"Mau nyamain warna rambut?" tanya Hongjoong kemudian. Mencoba memberikannya penawaran yang sekiranya dapat membuatnya tertarik.

Juyeon langsung mengernyit. "Lo kan mau hitam aja sama gue?"

"Lo aja yang hitam sendiri deh." Hongjoong mencari alasan, untuknya menatap Nagyung kembali. "Mau apa? Merah? Kuning? Hijau? Biru? Nila? Ungu? Ombre? Pelangi?"

"Kak!" Nagyung sontak tertawa, sebelum meremas lengan Hongjoong dengan gemas dan agak melompat riang. "Oke deh! Mau! Samain ya, warna rambutnya sama Nagyung?!"

Di posisinya, Wooyoung juga agak kebingungan sendiri. "Gue agak lupa, tapi kayaknya dulu ada yang anti banget deh sama adiknya."

Juyeon langsung menimpali dengan tawa. "Haha~ gokil memang. Sekarang kenapa lo? Sister complex?"

Tetapi rupanya, hal itu berhasil menyinggung Hongjoong.

Walau Hongjoong mencoba menyembunyikannya, namun baik Nagyung, Juyeon dan Wooyoung sendiri, merasakan tatapannya sangat berbeda. Aura di sekitarnya berubah, yang membuat mereka tiba-tiba bergidik.

Karenanya, Juyeon meringis, sebelum menunjuk ke dalam. "Dah, sana deh lo warnain rambut juga. Inget kata Hajoon, jangan keluar konsep. Summer nih."

Memilih untuk melepaskannya, Hongjoong pun kemudian menyentuh punggung Nagyung, untuk berjalan bersamanya. Agak ragu, saat mendapati bagian dari punggung Nagyung banyak terekspos dari model pakaiannya sendiri.

Nagyung melirik dengan polos ke arah Hongjoong.

Di saat Hongjoong langsung terbayang, kejadian dua malam lalu.

"Kenapa, Kak?"

"Lain kali pakai pakaian yang agak nutup, ya." Hongjoong melirik sekilas ke arah rok pendeknya. "Paham kok, di sini lebih panas dari pada di kota dulu. Tapi kalau sekiranya gak lagi sama Kak Rastaf, dan keluar, jangan kayak gini ya."

✔️ OCTAGON 2: SEX, PARTY AND ROCK 'N ROLL (ATEEZ BXB SMUT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang