Octagon 2 - 89 : Dunia Dengan Trauma Pt. 2

468 50 46
                                    

"Kangen banget sarapan bareng kalian, walau, kita cuma bertiga lagi, bukan berlima. Mana balik residensi, udah lebih padat."

Suzy Aura Safina, adalah sosok yang tersenyum lembut, mengatakannya sembari menatap kedua orang adik laki-lakinya, yang duduk di kursi terpisah pada meja makan besar dan panjang di rumah mereka tersebut.

Satu berjarak dua tahun darinya, satu lainnya berjarak sembilan. Karena memang, sang anak terakhir, sebelumnya, tidak benar-benar diharapkan kehadirannya.

Dengan itu, Seungcheol hanya tersenyum tipis, sembari sibuk memakan makanan berupa american breakfast, untuk menu hari ini. Selagi Soobin, tersenyum sangat manis, dan hanya memakan oatmeal dengan potongan buah-buahan beragam.

"Kalian hari ini sibuk, ya?"

Seungcheol mengangguk, dan Soobin langsung mengangkat ibu jarinya.

"Sastra sebenarnya sibuk sama acara Hearts in Havana sih, Kak. Persiapan." jawab Soobin sembari mengedik pada Seungcheol. "Ya, kalau Kak Seungcheol, biasa, urusan lingkaran dalam. Sampai cuti tujuh hari dia."

"Cuti? Ikut-ikutan aja." Suzy, nama panggilannya, terkekeh lembut, mengaduk sarapan miliknya berupa smoothie bowl, buatannya sendiri--tidak meminta bantuan pelayan. "Beda ya, kalau ketua."

Seungcheol menatap, seperti biasa terlihat ramah, namun setiap bersama keluarganya, dirinya terasa lebih lunak--seperti mudah disentuh. "Gimana pun juga, Sangkala masih masuk lingkaran alumni 10 tahun termuda."

"Masih sibuk?" Suzy agak mengaduk makanannya. "Obsesimu bisa kayak Ayah, loh."

"Asal gak ketauan Ibu."

Soobin langsung tertawa mendengar jawaban Seungcheol. "Gak ketauan Ibu gimana? Jelas Ibu sampai sekarang malas kalau ketemu Kak Sangkala."

"Ibu masih di apartemen?" tanya Suzy penasaran. "Maksudnya, Ibu masih jarang pulang, atau pulang seminggu sekali?"

"Makin jarang, Kak~" Soobin kemudian mengemut sendoknya sendiri. "Apalagi kalau udah berantem sama Ayah, udah ribuan kali dengar Ibu bilang ingin cerai~"

Saat itu, Seungcheol ikut buka suara. "Gimana pun juga Ibu gak bisa cerai. Kalau mereka cerai, misalnya bukan Ayah yang bunuh Ibu juga, ya, pasti ketua lain. Bisa jadi pencetus."

Suzy menghela napasnya.

Sedangkan Soobin terkekeh gemas, antara bosan, muak sekaligus merasa lucu atas masalah keluarga mereka. "Gak ada yang nyuruh Ayah nikahin budaknya sih~ haha, aneh banget~"

"Sastra gak ikut-ikutan, 'kan?" tanya Suzy kemudian. "Yang kamu sadap kemarin, anak lingkaran dalam atau cuma obsesi kamu?"

"Obsesi." Soobin memamerkan deretan gigi rapinya, tampak bangga dengan itu. "Cuma sebelumnya bukan dia targetnya Sastra sih~ target Sastra justru anak lingkaran dalam~"

Tampaknya Suzy begitu pasrah dengan pembicaraan itu. "Asal kalian tau batasan aja. Kak Safina gak mau dengar apapun, kalau kalian terlibat terlalu jauh seperti Ayah. Bahkan melibatkan Ibu, bahkan bikin hidup kita semua juga gak senormal keluarga lainnya. Bagaimana pun juga kekuasaan itu kayak narkoba; bisa bikin kecanduan, walau berbahaya."

Soobin melirik pada Seungcheol, menggodanya.

Selagi Seungcheol, mengambil suapan dari makanannya, sebelum membalas. "Sayangnya, baik Sangkala maupun Sastra, kayaknya udah ketagihan, Kak Safina."

:-:-:-:-:

Ini adalah hari yang terhitung menakutkan, untuk beberapa orang, yang belum tahu, apa yang akan terjadi di sana. Walau sebenarnya, Hongjoong, Yunho dan Juyeon sudah pernah melewati pertemuan semacam ini tahun lalu, dan tahun sebelumnya bagi Hongjoong, tetapi, dengan banyaknya yang terjadi, semua menjadi menakutkan.

✔️ OCTAGON 2: SEX, PARTY AND ROCK 'N ROLL (ATEEZ BXB SMUT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang