Sekitar jam delapan malam, lebih tujuh belas menit, empat orang muncul di depan pintu utama yang sengaja dibuka untuk menyambut, pun dengan bagaimana keadaan gerbang. Tepat saja, setelah sekitar dua puluh menit lalu, teman-teman Seonghwa dan Lino datang bersamaan-seluruhnya berjumlah delapan orang, kini adalah giliran Hunters.
Dua orang dari mereka-Moonbin dan Hyunjae-memegang masing-masing dua paper bag berukuran sedang. Selagi Byounggon memegang sebuket bunga, sedangkan Kino dengan tangan kosong-karena memang sudah termasuk dengan yang lainnya.
Yang menyambut adalah San, dengan senyuman ramahnya, pada empat orang tersebut.
"Gokil nih. Gue belum sempet ke café loh, baru lepas gips kemarin."
"Santai." Kino menyapa dan menepuk punggungnya. "Kami bawa ini nih, dua wadah buat lo semua, dua lainnya khusus buat Seonghwa. Soalnya segala macam makanan dan minuman stroberi."
"Oh?" San terkekeh hendak menerimanya.
Tetapi dari kejauhan, Juyeon berlari dengan cepat untuk menghampiri mereka. "Heh, jangan macem-macem bawa itu!"
San memutar mata.
Tepat saat Juyeon mengambil alih, untuk menerima dua paper bag tersebut dari tangan Moonbin. "Wih, thank you, loh?"
"Ya, itu yang buat kalian." Moonbin tersenyum.
Juyeon agak melirik pada San sebelum mendengus, "gak usah aneh-aneh. Kata Hajoon apa? Jangan bawa beban dulu! Masalahnya kalau Hajoon bad mood, yang kena bukan lo, tapi Ovu!"
Karenanya, para anggota Hunters tertawa.
Bersamaan dengan Younghoon, dari arah dapur juga mendekat, lalu tersenyum-tepatnya pada Hyunjae yang kemudian mengulurkan dua paper bag-nya.
"Khusus buat Seonghwa." Hyunjae berucap lembut. "Tolong pisahin."
Younghoon mengangguk, agak melirik ke dalam sebelum mengangguk. "Merah dan pink, ya."
"Maklum, stroberi." Hyunjae membalasnya.
Barulah, Kino melirik San lagi sambil mengernyit. "Seonghwa-nya mana?"
"Ah..." San agak meringis, sebelum sedikit mendekat. "Maklum, bulan April agak berat buat dia... err you know...? Hongjoong ngas-"
"Ah, tentu, kami tau." Byounggon menjawab untuknya.
Karena itu San segera mengarahkan mereka untuk masuk lebih dalam. "Orang-orang pada ada di halaman belakang, lagi siap-siap buat bakar-bakaran. Jadi area dalam masih agak berantakan sih, tapi gampanglah. Paling juga kita keasikan di luar."
"Santai." Kino berjalan bersamanya. "Eh, Hongjoong mana? Gue udah lama banget gak ketemu dia."
"Di tempat latihan Ovu kalau gak salah terakhir lihat." San mengedik sembari melanjutkan langkah. "Mampir sana aja, habis itu nyusul ke halaman belakang, oke? Kami di sana."
Karena itu, Kino menyuruh Byounggon dan Moonbin untuk mengikuti San, selagi Hyunjae melipir ke dapur bersama Younghoon, di mana Juyeon sudah lebih dahulu menghilang juga untuk menaruh paper bag itu di dapur.
Selagi dirinya mengetuk pintu yang dihapalnya, untuk mendapat sahutan dari dalam. Kino pun nyengir menyapa ketika mendapati Hongjoong berada di dalam sana tengah memegang stik drum dan duduk di hadapannya.
Kino menutup pintu, secara sengaja, berpikir mungkin Hongjoong membutuhkan jauh dari keramaian.
Kala itu, Hongjoong mengedik, sebelum terkekeh kecil melihatnya. "Sorry, ya, jarang ke café."
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ OCTAGON 2: SEX, PARTY AND ROCK 'N ROLL (ATEEZ BXB SMUT)
FanfictionOctagon dan The Overload menyelam pada dunia di dalam lingkaran dalam yang lebih luas. Semua berpusat pada sex, pesta dan rock n' roll. Walau sebenarnya, semua adalah tentang kekuasaan. Starts : January 18th, 2023