Sibuk dengan ponselnya, dalam sepuluh menit terakhir, di mana hal itu membuat Hongjoong terfokus ke depan, pada apa yang ia lihat di hadapannya. Hanya sebuah tempat seperti garasi, di mana tak ada siapapun yang terlihat, dari tertutupnya pintu.
Namun Hyunjae mengatakan untuk memberikannya waktu. Sepanjang sepuluh menit itu, sampai kemudian, Hyunjae agak berseru, tersenyum. Di mana hal tersebut mampu menarik perhatian Hongjoong yang masih duduk di sampingnya, samping kemudi dalam mobil tersebut.
"Yup! Masuk!" Hyunjae tersenyum senang, memperlihatkan layar ponselnya. "Teman gue, perempuan, udah gue bujuk biar datang malam ini ke Fantasia X. Guess what?"
Hongjoong mengedik. "What?"
"Perempuan ini pacarnya mantan adikmu." Senyuman bangga Hyunjae pamerkan di sana. "Dapat. Anaknya pasti datang, soalnya dia mau ketemu gue."
"Kenapa mau?"
Saat itu Hyunjae hanya tersenyum, menguncil layar ponsel dan melemparnya ke dasbor. "Mending kita makan dulu. Ada satu jam lagi."
"Loh?" Hongjoong mengernyit bingung, saat mobil dimundurkan. "Terus anaknya?"
"Udah gue bilang, nanti dia datang." Hyunjae hanya melirik ke belakang, lalu pada spion tengah. "Percuma kita nunggu di sini. Dia gak akan keluar sampai jam 10an kata temen gue. Mau ngewe dulu."
Hongjoong menghela napasnya.
Karena itu Hyunjae terkekeh. "Gak percuma, Hongjoong. Seenggaknya lo sekarang udah tau tempat dia nongkrong, 'kan?"
Yang dikatakan Hyunjae adalah benar. Hongjoong mencoba untuk menenangkan dirinya, menerima dan tidak gegabah. Semalaman ini, ada banyak sekali yang harus ia lakukan.
.
.
.
"Kita harus kasih tau yang lain."
Yunho, langsung menarik Juyeon dari meja makan, untuk menjauhi yang lain dari pembicaraan dalam bisikan mereka. Pada makan malam mereka yang terlambat, keduanya tak bisa berhenti memikirkan satu hal itu sejak tadi.
Rasanya benar-benar penuh sekali, memenuhi isi kepala, atas kemungkinan terburuk yang persentase terjadinya sangat tinggi lantaran Yunho sudah pernah diperingati.
Namun Yunho merasa ketakutan, tertekan dengan itu. "Lo gila? Yeosang gimana?"
"Tapi yang lain harus tau." Juyeon berusaha melepaskan lengan Yunho yang meremas dan membawanya ke ruang game. "Kita memang belum punya jawaban, tapi jangan bikin mereka dikejutin nantinya!"
Yunho menggelengkan kepalanya cepat, hingga sampai di tempat yang dituju, dan barulah ia melepasnya. "Lo gak mikir, Yeosang lagi stress gara-gara Yeonjun?"
"Kita semua stress gara-gara Yeonjun!" Juyeon membentak, tetapi dalam nada tertahan.
Di sana Yunho menatapnya tak percaya. "Lo bisa bilang gitu karena Yeosang bukan siapapun—"
"Lo semua boleh satu rumah!" Hanya saja, Juyeon merasa muak, sampai membuatnya menarik kerah pakaian Yunho, dan menatap sosok yang sedikit lebih tinggi darinya tersebut. "Tapi gue bukan orang asing di hidup kalian! Gue sama kalian sama—ada di posisi ini!"
Yunho terlihat emosi, berusaha untuk menepis tangan Juyeon, yang mana lelaki itu tak membiarkannya kali ini. Mencoba menunjukan bahwa ia juga bisa jikalau Yunho menginginkan sesuatu seperti aduk fisik.
"Stress, Yun! Semua stress, bukan lo doang!" Juyeon membentaknya. "Lo mikirin Hongjoong gak? Gue harap lo mikirin ini bukan tentang Yeosang doang, tapi Hongjoong yang pastinya harus tanggung jawab!"
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ OCTAGON 2: SEX, PARTY AND ROCK 'N ROLL (ATEEZ BXB SMUT)
FanfictionOctagon dan The Overload menyelam pada dunia di dalam lingkaran dalam yang lebih luas. Semua berpusat pada sex, pesta dan rock n' roll. Walau sebenarnya, semua adalah tentang kekuasaan. Starts : January 18th, 2023