✔️ OCTAGON 2: SEX, PARTY AND ROCK 'N ROLL (ATEEZ BXB SMUT)

Octagon 2 - 22 : Kesepakatan Untuk Kegilaan

Selama pemotretan, Yunho benar-benar kesulitan untuk fokus, ketika pikirannya dikacaukan oleh bagaimana masuknya sebuah pesan langsung, yang harus dikonfirmasi terlebih dahulu untuk membalasnya.

Bukan.

Ini bukan berasal dari ruang chat di mana Admin Bunny dan J. biasa mengobrol.

Tetapi bagaimana Soobin, menghubunginya menggunakan akun Twitter aslinya, ke akun asli Yunho dengan username jenandra sebagai identitasnya yang merupakan anggota The Overload. Soobin sendiri, menggunakan satu dengan username buzzerbeat, yang Yunho ketahui secara diam-diam beberapa hari lalu.

hai kak yunho
sorry tiba tiba dm
ini soobin
yeah i mean you can read my display name tho
i dont have your number 🥺
dan jongho gak balas pesan gue
tapi kalau sekiranya kak yunho gak sibuk
mau ketemuan
malam ini?

Ini mengejutkan.

Soobin mengajaknya bertemu, secara langsung. Di malam hari. Apakah Yunho sebagai J. berhasil membuatnya sangat tertarik untuk menemui Yunho yang asli secara langsung, karena pesan-pesan kotor mereka?

Sama sekali membuat Yunho tak sabar.

Skenario-skenario kotor terus terpikirkan olehnya, membuat dirinya begitu bernafsu di setiap detiknya. Tentu Yunho membalas, dan bisa memberitahu alasan aslinya bahwa ia akan langsung datang, tepat setelah seluruh urusannya selesai.

Tentu saja Soobin mau mengerti, toh, Yunho bukan sembarang manusia sekarang, bukan? Setidaknya di kampus.

Oleh karena itu, setelah jam 11 malam sampai ke rumah, Yunho langsung membawa dirinya untuk mandi, membersihkan diri, lalu bersiap pergi lagi. Meninggalkan yang lain dengan kebingungan, selagi dirinya hanya melesat menggunakan mobilnya.

Soobin memintanya bertemu di rumahnya.

Ini mendebarkan, jelas.

Rasanya Yunho takkan menahan lagi. Di saat Soobin memberikannya lampu hijau, Yunho akan langsung mengambilnya, tanpa ragu.

Urusan perasaan dan ranjangnya adalah hal berbeda. Sudah sejak lama, memang seperti itu, bukan?

Sekitar 20 menit perjalanan, akhirnya Yunho sampai. Cukup terkejut, atau jelasnya sangat terkejut, lantaran rumah yang dihuni Soobin begitu tampak besar, di antara mahalnya untuk mendapatkan tempat tinggal di ibukota.

Yunho melajukan mobilnya saat pintu gerbang dibukakan otomatis, lalu memarkirkannya. Yunho keluar dari mobil dan mendapati Soobin keluar dari area rumahnya, hanya mengenakan kaus putih kebesaran dan juga celana sweatpants berwarna sama.

Segera Soobin mempersilahkannya masuk, dan menuntunnya untuk pergi bersamanya ke tempat yang dituju.

Ketika memasuki rumah tersebut, Yunho tak bisa untuk tidak melihat sekelilingnya. Sangat mewah dan modern, terlihat begitu menarik. Ada banyak sekali teknologi rasanya di rumah tersebut. Semua tampak sangat praktis.

Yunho agak memperhatikan ketika mereka melewati sebuah foto keluarga, dari seorang ayah, seorang ibu, dan juga tiga anak dengan satu perempuan dan dua laki-laki. Jika dilihat, sepertinya Soobin adalah yang termuda.

Tapi hanya sesaat, sampai Soobin justru membawanya naik ke lantai dua, di mana hampir di seluruh rumah, lantai dua biasanya lebih privat daripada lantai utama.

Yunho menjilat bibir bawahnya, agak ngeri juga karena tak ada siapapun di rumah besar ini rasanya.  Sedangkan Soobin, masih tak mengatakan apapun, pada Yunho sebagai tamunya.