Octagon 2 - 43 : Hasrat dan Ketakutan

1.1K 65 157
                                    

"Lo beneran gak apa-apa?"

Pertanyaan dari Mingi, mengawali pembicaraan di sana, ketika dirinya memilih untuk menutup pintu dan menguncinya. Selagi Hongjoong mengganti pakaiannya dengan pakaian yang San berikan sebelumnya. Namun tak seluruhnya. Hongjoong hanya mengenakan boxer barunya, tanpa celana dan kausnya. Hanya menyisakannya di atas meja sebelum naik ke atas kasur.

Kebetulan, Mingi berbalik tepat saat Hongjoong selesai mengenakan celana.

Ah, seharusnya Mingi sudah sangat terbiasa dengan pemandangan itu. Toh mereka pernah menjadi teman sekamar.

Mingi sendiri beranjak ke arah lemari untuk mengganti pakaiannya, sembari menunggu Hongjoong untuk masuk ke dalam pembicaraan yang sengaja ia buka.

"Gue gak apa-apa." Hongjoong menjawab dengan datar. "Cuma gak bisa mikir aja."

"Lo udah kebanyakan mikir sebenernya." Mingi membalas, meraih pakaian untuknya tidur--kaus yang lebih tipis lalu celana selutut. "Gue mau mandi dulu, ya?"

"Ngapain?"

Mingi menutup pintu lemari, membawa pakaian untuknya berganti, mendekat pada kasur karena harus melewati areanya untuk mencapai kamar mandi. "Karena tadi beres latihan?"

Tetapi Hongjoong, langsung mengedik ke arah di sampingnya. "Tidur aja langsung."

"Lengket?" Mingi mencari alasan yang masuk akal untuknya pergi mandi. "Dan panas. Lo gak ngerasa memang?"

Hanya saja, balasan Hongjoong selanjutnya merupakan konteks yang berbeda. Bahkan Mingi benar-benar tak siap akan pertanyaannya. "Gi, gue jahat ya, ke lo?"

Sontak Mingi tergelak.

Bahkan sampai berhenti di posisinya, hanya untuk melihat bagaimana Hongjoong duduk bersila, menunggu jawaban.

"Jawab aja."

"Gue gak tau ukuran jahat atau enggak itu kayak gimana..." Mingi akan berbisik tipis untuknya.

Karena itu, Hongjoong mengangguk. "Oke."

"Kenapa?" Mingi menyuarakan pikirannya. Kedua tangannya meremas pakaian gantinya.

Hongjoong agak menahan napas sejenak, diam sesaat, lalu bertanya. "Are you still here?"

"Always."

Jawaban satu kata yang berarti banyak.

Entah bagi Hongjoong yang menerimanya, entah juga bagi Mingi yang memberikannya.

Tiba-tiba, keheningan menguasai kembali.

Walau begitu, keduanya tetap bertatapan, di posisi mereka.

Sampai, Mingi mencoba untuk memecahnya. Berusaha untuk mengerti, apa maksudnya. "Do you want me to suck yours, sex, or...?"

Mingi tak bisa berpikir banyak.

Kehadiran Mingi dalam hidup Hongjoong hanya untuk membantunya, bukan? Secara keseluruhan. Dari segala aspek.

Hanya, tak terduga, jawaban Hongjoong terdengar tak biasanya. "Do you mind if I hug you to sleep?"

Pertanyaan yang sukses membuat kedua pupil Mingi melebar, dalam rasa tak percaya dirinya untuk mendengar semua itu. Karena pertanyaannya jelas, Hongjoong ucapkan, sembari menatapnya lekat.

Terlebih, akan kalimat lanjutannya. "I know you need it too."

Tetapi Mingi tak bisa langsung mempercayainya.

Sepertinya ada yang salah dengan semua ini.

"What happened?" tanya Mingi secara hati-hati.

Nyatanya, Hongjoong langsung menyandarkan punggungnya pada kepala ranjang. Satu tangannya menyentuh pelipis, berusaha memijatnya kemudian. "There is something I should know about Yunho."

✔️ OCTAGON 2: SEX, PARTY AND ROCK 'N ROLL (ATEEZ BXB SMUT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang