"Kamu... baik-baik aja, sayang?"
Seonghwa melirik, tepat ke arah Suzy yang menyetir di sampingnya, usai sesi pertamanya selesai di pukul setengah 1 pagi. Sedikitnya, memberikan senyuman dengan anggukan kepala.
Tak disangka, akan berlangsung selama 2 jam, di mana setelah Seonghwa keluar, dirinya terlihat tak tegang, namun kedua matanya sembab. Sehingga Suzy pikir, sesinya... berjalan baik?
Entah, walau Seungwoo mantan kekasihnya, tetap saja, kerahasiaan pasien adalah sesuatu yang tak boleh dilanggar. Kecuali jika Suzy telah diperalat oleh Ayahnya.
Di posisinya, Seonghwa menarik napasnya panjang. Meminta izin pada Suzy untuk menggunakan spion tengahnya, untuk memeriksa keadaannya sendiri. Di mana mata sembabnya ini pasti akan menimbulkan pertanyaan bagi orang rumah. Maka Seonghwa hanya berharap, mereka sudah terlelap ketika ia sampai.
Beruntung bukan, seluruh penghuni memiliki kuncinya? Baik gerbang, maupun rumah.
Kembali, perjalanan dalam keheningan. Di malam itu, menembus kehidupan malam dari kota yang tampak tak pernah tidur.
Seonghwa melirik ke samping, pada kaca jendela hanya untuk melihat pantulan dari dirinya sendiri. Kini, semua isi kepalanya sudah keluar. Tercurahkan. Ya, belum sepenuhnya, namun setidaknya Seonghwa telah berhasil memberitahu pada seseorang, bahwa inilah yang sebenarnya ia rasakan. Seseorang yang tentunya, tak akan pernah untuk menghakiminya.
Satu rahasia... di mana ia kesulitan untuk mengutarakannya, walau sudah berhasil memancingnya.
Kapan... semua orang bisa mengerti?
Tak terasa, mobil telah sampai di gerbang untuk masuk komplek perumahannya. Melewati taman yang sangat panjang sebelum memasuki area rumah-rumah yang berjajar, dengan beragam bentuk, walau ukurannya kurang lebih sama.
Besar.
Luas.
Saat itu, Seonghwa terus memberikan arah, dikarenakan untuk memasuki daerah mereka, berada cukup dalam. Sampai kemudian dirinya tersadar oleh sesuatu, yang membuatnya segera menatap ke arah Suzy, tepat saat mobil berhenti di depan rumah yang dituju.
"Kak Suzy..."
"Ya?" Suzy mengatur gigi untuk membuatnya tetap diam di tempat sebelum melirik. "Kenapa sayang?"
Seonghwa menatap, sambil sedikit mengulum bibir bawahnya. "Dokter Seungwoo... uh... akan penuh jadwal sampai tanggal 24..., 'kan?"
"Ya." Jawaban Suzy hampir sama dengan respon awalnya. "Dari jam 8 pagi sampai 8 malam, dia akan ada di RSJ. Cuma tadi kebetulan afa hal mendadak dan dia baru selesai pukul sepuluh kurang. Makanya baru bisa bertemu kamu jam setengah sebelas. Ada apa, hm?"
"Itu..." Seonghwa berbisik pelan, sambil meringis. "Agak kurang sopan... tapi... kalau misalnya aku minta... jadwal di luar jam kerja lagi... apa boleh?"
Suzy tersenyum tipis padanya. "Kakak rasa pasti bisa, karena nanti Kak Suzy yang minta. Masalahnya, kamu gak apa-apa, malam hari? Gak lelah, hm? Buruk loh kalau kamu bertemu tapi dalam keadaan tubuh kamu lelah."
"Aku bisa tidur dulu, mumpung teater masih kosong." Seonghwa membalas sambil tersenyum simpul. "Tapi kalau memang bisa... boleh aku minta tanggal 17? Ya agar... gak terlalu dekat aja dari hari ini... karena sekarang udah terhitung tanggal 16."
"Aku kabari kamu pagi atau siang nanti, ya?" Suzy tersenyum sebelum menyentuh pipi Seonghwa dan mengusapnya. "Kak Suzy senang kamu mau mengikuti ini, dan sangat bangga sama kamu, karena bisa melakukannya."
Seonghwa merasakan hangat dari sentuhan pipi itu. "Seonghwa juga."
"Oke, kalau gitu kamu gak perlu text Seungwoo, nanti Kak Suzy kabari." Suzy menarik diri, untuk melepaskan sabuk pengaman untuk Seonghwa. "Sekarang, masuk dan langsung tidur, ya? Pasti melelahkan buat kamu."

KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ OCTAGON 2: SEX, PARTY AND ROCK 'N ROLL (ATEEZ BXB SMUT)
FanfictionOctagon dan The Overload menyelam pada dunia di dalam lingkaran dalam yang lebih luas. Semua berpusat pada sex, pesta dan rock n' roll. Walau sebenarnya, semua adalah tentang kekuasaan. Starts : January 18th, 2023