Octagon 2 - 134 : Kembali ke Titik Awal Pt. 3

342 42 59
                                    

"Oh, itu dia!"

Seruan Stella yang bernada lembut, membuat Yunho, Mingi dan Younghoon menoleh, pada Hongjoong yang baru keluar dari elevator seorang diri. Dalam keadaan sangat rapi, namun terlambat sekitar setengah jam dari waktu yang diminta. Walau begitu, Stella langsung berdiri, untuk menyambutnya.

"Kemari, jagoan saya." 

Sekilas Hongjoong melirik pada Yunho yang duduk berdampingan dengan Mingi. Lalu Younghoon yang duduk sendiri dengan satu kursi kosong di sampingnya. Di mana kursi kosong itu, dekat dengan bagian meja terpendek di mana Stella duduk.

Untuknya.

Hongjoong segera memeluk Stella secara ringan, sembari mempertemukan pipi mereka, sebelum kemudian tersenyum, berusaha untuk bersikap biasa.

Segera Stella mempersilahkannya untuk duduk, sembari menatapnya dengan sangat bangga sekaligus iba. "Kamu terlihat lelah sekali. Wajah kamu jadi punya luka-luka tipis, seperti Jenandra. Kecelakaannya tunggal, ya?"

"Sebenarnya ada dua mobil terserempet." Hongjoong menjawab untuknya, sembari duduk dan tersenyum menatapnya yang telah duduk juga. "Tapi mobil kami dibanting ke kanan dan menabrak pohon. Salah kami karena, di dalam, Cakrananda tidak mengenakan sabuk pengaman."

"Oh, ya ampun. Anak yang malang." Stella menggelengkan kepalanya pelan. Lalu Stella memanggil pelayan, sebelum melirik pada Hongjoong, di depan meja yang tampak kosong itu. "Kebetulan tadi kami mengobrol cukup lama, jadi baru sampai di appetizer. Kurang lebih dua menit sebelum kamu muncul tadi, kami baru memesan main course. Jadi kita bisa makan bersama, ya?"

Hongjoong mengangguk saja.

Saat itu, Hongjoong tak sengaja melihat ke arah Mingi yang berhadapan dengannya--lantaran Yunho segaris lurus dengan Younghoon. Lalu Hongjoong melihat bagaimana Mingi mengedik padanya, seperti meminta dijelaskan.

Hongjoong pun tersadar--walau memang dirinya benar-benar sulit fokus karena tidak dapatnya istirahat selagi sepanjang dua hari ini, dirinya benar-benar ditekan keadaan. "Ah, tadi Pak Bagaskara meminta saya bertemu dulu. Jadi kami bicara, kemudian saya diantar kemari oleh manajer kami."

"Tak masalah." Stella tersenyum, begitu pelayan datang dan memberikan buku menu pada Hongjoong secara sopan.

Di mana setelahnya, pelayan tersebut mencoba untuk menjelaskan menu-menu padanya. Sehingga hal itu membuat Stella kembali pada Yunho, Mingi dan juga Younghoon.

"Sayang sekali karena Cakrananda harus terluka." Stella mengangguk. "Setahu saya, fans kalian sampai menggalang dana. Saya sampai terkejut. Padahal tentu mereka tahu bahwa Checkmate Entertainment ada di bawah Tjokro Group, dalam artian, kalian berada di tangan terbaik secara fasilitas, bukan? Tapi, di sana saya sadar, pengaruh kalian terhadap fans benar-benar sekuat itu. Jika saya bisa bilang, ini bisa dijadikan subjek untuk penelitian; fenomena ini."

"Tidak begitu." Younghoon mencoba menjawab dengan sangat rendah hati. "Kami hanya kebetulan, bisa sedekat itu dengan fans, sehingga mereka merasa memiliki keterikatan dengan kami."

Stella menunjuknya sopan. "Itu benar juga. Jadi, saya sangat harap, tidak ada yang mengacaukan alur ini, ya?"

Mingi melirik Yunho yang menelan ludah susah payah.

Di saat Hongjoong mempercepat pilihannya, membuat pelayan itu menutup buku tamu dan memasangkan napkin di atas pahanya, sebelum menjawab. "Kak Stella bisa mempercayakan semua pada kami. Benar bukan, Elvarino, Dimarasetya dan Jenandra?" lalu Hongjoong menekankan kalimat terakhir sembari menatap satu per satu dari nama yang disebutkan.

Stella tertawa kecil, begitu anggun, sebelum menyentuh pipi Hongjoong yang membuatnya menoleh lagi. "Kamu tampak menggemaskan setiap berada dalam mode pemimpin."

✔️ OCTAGON 2: SEX, PARTY AND ROCK 'N ROLL (ATEEZ BXB SMUT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang