Di Minggu pagi, tanggal 2 April tersebut, Mingi pulang dalam keadaan linglung. Jelasnya ada banyak sekali yang dipikirkannya, sampai Hongjoong, yang membukakan pintu untuknya, mengernyit heran.
Tetapi Hongjoong langsung menepuk pipinya keras, sebanyak tiga kali, yang sukses membuang Mingi meringis, untuk melihatnya.
"Apa? Kenapa...?"
"Lo yang kenapa." Hongjoong membalas dan tergesa untuk menengok keluar dari pintu utama tersebut. "Balik sama Soobin? Diantar Soobin?"
Mingi yang kali ini mengernyit bingung. "Gue bawa motor."
"Terus lo kenapa?" tanyanya, kembali mengangkat sedikit wajahnya untuk menatap Mingi yang lebih tinggi darinya. "Kenapa lo kelihatan linglung gitu?"
Tak sadar melakukannya, Mingi hanya menggeleng sebelum melangkah dua kali, untuk menutup pintunya. "Gak apa-apa."
"Lo banyak ngabisin waktu sama Soobin." Hongjoong menatapnya khawatir. "Gak disuruh aneh-aneh, 'kan?"
Sedikitnya Mingi membaca situasi, sebelum kemudian memikirkan sesuatu, untuk agak berbisik pada Hongjoong. "San udah resmi pindah dari kamar lo, gak?"
"Udah."
"Ayo." Tanpa basa-basi, Mingi segera menarik lengan Hongjoong untuk menuju kamar yang pintunya tak jauh dari depan tersebut.
Hongjoong hanya berjalan santai dan tenang, sampai mereka masuk ke dalam, dan kemudian pintu tertutup.
Segera Mingi menatap Hongjoong di hadapannya, untuk mengikatnya dalam pembicaraan serius. "Lo tau kalau sebulan lebih terakhir ini gue bantu Yunho cari Yena, 'kan?"
"Mantan pacarnya yang hamil?"
Mingi mengangguk cepat. "Gue kan cuma bilang sama lo karena minta izin! Ingat gak?!"
"Iya." Hongjoong bersandar kemudian. "Gimana? Udah ketemu?"
"Bukan gitu." Mingi berbisik tipis.
Dengan itu, Hongjoong mengedik padanya. "Terus apa? Cepat bilang sebelum yang lain nyari; Seonghwa mau ke sini sama Lino buat ultah dia. Hajoon juga."
"Gini loh..." Mingi meringis, sebelum mengusap wajahnya panik.
Tetapi Hongjoong sudah belajar untuk tak bereaksi banyak dan tak merasakan apapun, jadi fokusnya teralihkan pada rambut Mingi. "Masih bleaching, 'kan? Nanti mau diwarna apa?"
"Hongjoong—" Mingi mengerang frustasi untuk meremas bahunya. "Dengerin dulu gue!"
"Iya, go on." Hongjoong menunggunya. "Bilang aja, kena—"
"Gimana kalau gue bilang, Soobin bisa bantu buat cari Yena, jadi kemungkinan Yunho bisa dianggap tanggung jawab sama kesalahannya di mata lingkaran dalam?"
Barulah Hongjoong diam, tak mengatakan apapun.
Saat Mingi, mengangguk, meyakinkannya. "Bahkan bukan itu..."
"Apa?"
"Semalaman... dia udah cari dan ketemu... sebuah kemungkinan... tempat tinggal Yena sekarang..."
Hongjoong menurunkan kedua tangan Mingi darinya. "Lo udah tau? Kalau gitu—"
"Belum." Mingi memotong lagi. "Justru Soobin gak kasih semudah itu."
"Udah gue duga." Hongjoong menghela napasnya pelan.
Namun Mingi mencoba memperbaikinya. "Bukan. Ini bukan karena Soobin sulit atau apa, tapi ini karena Yunho, dan dia gak mau Yunho dapat semuanya semudah itu."

KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ OCTAGON 2: SEX, PARTY AND ROCK 'N ROLL (ATEEZ BXB SMUT)
FanfictionOctagon dan The Overload menyelam pada dunia di dalam lingkaran dalam yang lebih luas. Semua berpusat pada sex, pesta dan rock n' roll. Walau sebenarnya, semua adalah tentang kekuasaan. Starts : January 18th, 2023