Octagon 2 - 46 : Mengupas Rahasia Pt. 1

489 56 66
                                    

Mingi adalah sosok terakhir yang bergabung di ruang tengah, disaat yang lainnya sudah menunggu dengan emosi tergambar yang berbeda.

Ada Hongjoong yang hanya bersandar dengan kepala menatap langit-langit, pada sofa panjang, yang didudukinya bersama dengan Jongho dan Wooyoung. Di sofa single, San memisahkan diri, tahu bahwa emosinya benar-benar bisa meluap seketika. Sedangkan di sofa sedang, duduklah Yunho bersama Yeosang. Tersisa sofa single lain, yang kemudian diduduki Mingi secara hati-hati dalam kebingungan, pun rasa ngilu di sekujur tubuhnya.

Terlebih ketika Mingi mendudukkan diri, membuatnya agak memejamkan mata sesaat, sebelum menyamankan diri.

Sayangnya, San melihatnya. Yang tentu saja, langsung membuat San, tak bisa membendung lagi—terlebih seluruhnya sudah berada di sana.

"Kenapa lo?" San mengedik padanya, ada nada marah yang ditahan. "Sakit? Beres ngewe?"

Langsung pada maksudnya, San sama sekali tak berniat untuk berbasa-basi. Jelasnya, hanya mereka bertiga yang tahu—dua pelaku dan juga San—sehingga kalimat itu sukses membuat keempat yang lainnya juga terkejut bukan main.

"Dari kapan sih?" San bertanya lagi, kali ini mengedik pada Hongjoong yang tak bergerak di posisinya. "Jawab, Joong. Lo ngewe sama Mingi dari kapan?"

"Hah?" Yunho berusaha mendapat kejelasan, sebelum dirinya menatap ke arah Mingi dengan mata membulat. "Lo sama Hongjoong?"

Terlalu sensitif sekarang, San langsung menunjuk ke arah Yunho. "Lo juga?"

Sontak, Yunho dan Yeosang yang memang melakukan terkejut. Sedangkan Jongho, yang mengetahuinya, hanya menunduk sembari memainkan jemarinya sendiri sembari menumpu lengan pada kedua pahanya.

"Lo juga? Sama Mingi?"

Rupanya, San tak tahu.

Setidaknya, Yeosang bisa menghembuskan napas lega tak kentara, begitu pula dengan Yunho.

"Guma cuma—gue cuma kaget dengernya..." Yunho mencoba mengelak.

Ingin sekali Mingi membocorkan, tetapi dirinya masih terkejut akan fakta bahwa San mengetahui kejadian semalam.

Namun, karena itu, Mingi langsung mengedarkan pandangan dan menghitung mereka yang berada di ruang tengah tersebut. Sampai kemudian ia tersadar.

Lagi dan lagi, San mendahului dengan nada yang menyindir marah. "Iya, Seonghwa gak ada, Gi. Keluar dari rumah, bawa barang-barangnya, setelah tau lo ngewe sama manusia yang sok jadi pelindungnya tapi hobinya cuma nyakitin anak itu!"

Mingi dibuat tertohok sampai tak bisa bersuara. Jantungnya seolah diremas kuat, melihat bagaimana pandangan yang lainnya, terlihat sangat kecewa padanya.

San pun beralih lagi pada Hongjoong, dengan sangat lelah—beruntung posisi mereka berjarak dengan Wooyoung dan Jongho. "Lo tau Seonghwa sensitif banget, 'kan? Kalau dia depresi, lo yang paling salah, anjing!"

"Gue ta—"

"Lo tau tapi gak ngotak!" Mulailah, San semakin membiarkan nada bicaranya naik. "Ini bisa gak sih lo semua tuh mikirnya pake otak, jangan pake kontol?!"

"Mungkin Mingi juga—"

"Lo ngebelain Mingi juga gak bikin lo jadi bener." San memotong kalimat Wooyoung, langsung menyambarnya juga. "Lo kalau mikirnya pake otak juga, gak ngerebut punyanya temen lo."

Ditekan lagi seperti semalam, membuat Wooyoung menjadi tak terima. "Gue udah bilang, gue di kamar sama Yeonjun bikin video! Ada saksinya! Ada orang yang kami hubungi pas kejadian!"

"Hm?" San teralihkan pada Wooyoung, membuatnya mengangkat dagunya, menantang. "Ya udah, jawab, never have I ever slept with Yeonjun. Hm? Jawab."

✔️ OCTAGON 2: SEX, PARTY AND ROCK 'N ROLL (ATEEZ BXB SMUT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang