"Anjing, anjing..."
Hongjoong mengusap wajahnya sendiri mendengar umpatan San, secara tipis, namun sangat kentara terdengar. Hongjoong sendiri bahkan hanya diam, selagi dadanya terasa sangat penuh dan sesak, untuk memperhatikan bagaimana San berjalan mondar-mandir pelan di hadapannya sembari berkacak pinggang.
Sampai San berhenti sendiri, untuk melirik ke arah Nagyung yang tengah mengobrol dengan Veronica, perempuan berambut merah muda tersebut, sekitar dua meter dari posisi keduanya berdiri.
"Gue kaget banget, anjing... bisa-bisanya..."
Tak ada balasan dari Hongjoong.
Hanya San, yang langsung lebih merapat padanya, untuk bertanya dengan rasa tidak percayanya. "Dengerin gue. Lo selama gak sama Seonghwa, gue tau, sangat tau kalau lo ngewein banyak orang. Tapi bisa gak, lo gak milih cewek yang mirip sama adik lo sendiri? Anjing... demi Tuhan, gue merinding..."
Hongjoong tak mau menjawab, hanya menekan dahinya sendiri dengan telapak tangannya.
Selagi San, menuntut jawaban. "Lo denger gue ngomong, 'kan? Gila lo. Bisa gak lo pilih cewek lain? Gue kaget setengah mati tadi! Gue kira—"
"Gak ada pilihan."
"Gak ada pilihan gimana?" tanya San, masih sangat menuntut dengan begitu tak percaya. "Lo memang baru ketemu Nagyung di umur remaja, tapi dia adik lo! Gak lucu kalau lo nafsu sama—"
Entah pada siapa Hongjoong harus mengadu, tetapi dirinya juga tengah tertekan dengan ini. Sehingga Hongjoong mendorong dada San agak kasar sampai menghentikan kalimatnya, namun balasan dari lelaki yang lebih muda satu tahun darinya itu, justru mendekat lagi untuk menguncinya di leher.
"Gue ngomong serius, anjing...!"
"Ya lo pikir sendiri, masa iya gue nafsu sama adik gue, bangsat?!" Kalimatnya penuh tekanan, dari intonasinya juga—Hongjoong tak bisa membuatnya lebih keras. Sembari di sana, Hongjoong mencoba melepaskan diri dari kuncian San.
Hanya saja, San tetap menahannya kuat. "Terus jelasin kenapa lo bisa kayak gini?! Sinting lo?!"
Hongjoong tak bisa menjawabnya, karena memang menyembunyikan alasan sebenarnya.
Tapi San yang sudah dititipkan, tentu takkan berhenti. Karena sekiranya tak dititipkan oleh Hajoon pun, San takkan pernah berhenti. "Lo nyuruh Nagyung ganti rambut? Bahkan modelnya? Tapi lo malah ciuman sama cewek yang sama persis dengan Nagyung? Bahkan mereka teman?"
"Mereka bukan teman..." Kali ini, Hongjoong merasa tenaganya langsung terkuras habis. Tubuhnya melemah, bahkan untuk berusaha melepas lengan San dari lehernya. "Gue yang kenal Vero... duluan... terus tadi Nagyung..."
"Dia anak UBB, bukan?" San mencoba memastikannya. Tak begitu tahu tentang angkatan baru disaat dirinya banyak disibukkan sekarang. Mungkin pernah melihatnya? Entah. "Sebentar... lo udah ngewe sama dia?"
"San..." Hongjoong mengerang lelah.
San semakin tak percaya dengan apa yang disaksikannya. "Fuck, Hongjoong... lo bisa... sange sama dia? L-lo bisa—anjing, Hongjoong. Gue gak tau harus gimana ngerespon lo... anjing..."
Tak ada balasan lagi.
Disaat San yang melepaskan, untuknya menutup mulutnya dengan punggung tangan, sebelum tiba-tiba mencoba mencari ponselnya sendiri. "Kita telepon Seonghwa, anjing—"
"Buat apa?" Hongjoong langsung menahannya.
San langsung melotot padanya, sembari takut—takut pada sejauh apa Hongjoong berubah dan mungkin tak bisa digapai. "Gue mau minta dia balik ke rumah dan udahin semua permainan antara lo, dia dan Lino, bangsat! Lo berdua masih saling cinta, 'kan? Lo udah hilang akal, Hongjoong. Gila lo..."
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ OCTAGON 2: SEX, PARTY AND ROCK 'N ROLL (ATEEZ BXB SMUT)
FanfictionOctagon dan The Overload menyelam pada dunia di dalam lingkaran dalam yang lebih luas. Semua berpusat pada sex, pesta dan rock n' roll. Walau sebenarnya, semua adalah tentang kekuasaan. Starts : January 18th, 2023